Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR: Pasca Reformasi, Kebhinnekaan Harus Ditanamkan Kembali

Kompas.com - 10/05/2016, 14:37 WIB
advertorial

Penulis

Dalam rangkaian kegiatan Safari Kebangsaan Merajut Kebhinnekaan bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/5), Ketua MPR Zulkifli Hasan bersilaturahmi ke ulama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf selaku Pimpinan Ahbabul Mustofa.

Ketua MPR mengatakan, rangkaian kegiatan Safari Kebangsaan yang sudah dilakukan di beberapa daerah di pulau Jawa. Kegiatan ini bertujuan merajut kembali kebhinnekaan Indonesia.

"Pasca reformasi ada banyak hal baik dan ada pula hal yang kurang bagus. Saat ini banyak masyarakat kita yang saling benci, mencaci maki, saling marah, dan semua hal-hal negatif yang memicu konflik.  Pemahaman kembali nilai keberagaman dan saling menghargai harus ditanamkan kembali melalui pemahaman empat konsensus dasar yang di dalamnya ada Pancasila," ujarnya.

Zulkifli mengungkapkan, pemahaman nilai-nilai Pancasila akan membentuk kepribadian anak bangsa sehingga akan menjadi benteng terhadap berbagai hal darurat yang mengancam bangsa, seperti narkoba dan miras.

Habib Syech menyambut baik hal tersebut. Menurut ia, bangsa ini butuh sentuhan kembali nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa. 

Ia menyinggung banyak contoh kasus yang berpotensi merusak hubungan dan toleransi antaragama, ras dan suku. Sebagai contoh, kini banyak orang mengatakan Islam adalah agama yang keras, akibat perbuatan segelintir oknum, misalnya dalam hal terorisme.  Padahal, kata Habib Syech, Islam tidak mengajarkan saling membenci.

Habib melihat hal tersebut memang harus segera ditangani. Menurutnya, sebagian besar penebar rasa saling benci dan marah adalah elit dan pejabat tinggi. Ditambah lagi, perbuatan tersebut diangkat pula oleh media massa. Secara sadar atau tidak, para elit menularkan sikap itu kepada rakyat.

"Itu yang harus diperhatikan.  Para elit pejabat harus berubah dan memberi contoh baik kepada masyarakat luas.  Dalam setiap majelis ilmu, saya selalu menerapkan agar rakyat tidak saling caci, tidak saling benci. Saya berusaha membangkitkan rasa saling menghormati dan saling menghargai," katanya. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com