Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sambut Positif Saran Bupati Dedi soal Kenaikan Tunjangan DPRD

Kompas.com - 09/05/2016, 21:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap saran dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai saran yang positif.

Sebelumnya, Dedi menyarankan Kementerian Dalam Negeri meningkatkan kesejahteraan DPRD seluruh Indonesia dengan menerapkan plafon tinggi untuk anggaran tunjangan dalam perencanaan APBD yang diterima Kemendagri.

"Pada prinsipnya masukan dari beliau (Bupati Dedi) sangat baik," ujar Tjahjo di pelataran Kantor Bupati Purwakarta, Senin (9/5/2016).

DPRD juga bagian dari pemerintah daerah. Tugas mereka salah satunya adalah menyusun peraturan daerah. Oleh sebab itu, ia menilai tunjangan rapat-rapat memang harus ditingkatkan.

Tjahjo juga sepakat bahwa lebih baik meningkatkan tunjangan rapat daripada tunjangan kunjungan ke daerah lain. Apalagi, kunjungan yang orientasinya tidak jelas bagi rakyat.

Meski demikian, Tjahjo menilai, peningkatan anggaran tersebut tidak dapat serta merta dilakukan.

(Baca: Hindari Godaan Wanita Cantik, Tunjangan Rapat DPRD Diusulkan Dinaikkan)

"Secara prinsip, kalau toh ada peningkatan pendapatan anggota DPRD, ya disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Urgensi kenaikannya pun harus jelas," ujar dia.

Saran agar Kemendagri meningkatkan kesejahteraan DPRD diungkapkan Dedi dalam acara Rembuk Nasional Asosiasi DPRD seluruh Indonesia di pelataran Kantor Bupati Purwakarta, Senin (9/5/2016).

Menurut Dedi, ada dua pos anggaran yang mesti ditingkatkan. Pertama, yakni tunjangan uang rapat di kantor.

"Perbesarlah uang rapat di kantor sendiri. Jangan malah uang perjalanan dinas yang ditingkatkan," ujar Dedi dalam acara Rembuk Nasional Asosiasi DPRD seluruh Indonesia di pelataran Kantor Bupati Purwakarta, Senin (9/5/2016).

Dedi berkelakar, kenaikan tunjangan rapat di kantor sendiri berimbas positif bagi moral sang wakil rakyat.

"Ini bisa sekaligu menekan kenakalan anggota DPRD. Mereka akan lebih sering berada di kantor. Akan lebih bisa mengantisipasi wanita-wanita cantik di luar daerah," ujar dia yang langsung disambut tawa peserta.

Kedua, anggaran yang mesti ditingkatkan yakni anggaran reses atau kunjungan ke konstituen daripada anggaran kunjungan ke daerah lain. Kebijakan ini dianggap mampu memacu anggota DPRD untuk lebih sering turun ke bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com