JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, tidak semua kepala daerah atau wakil kepala daerah perempuan memiliki visi dan misi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Hal ini menegaskan bahwa belum semua kepala daerah perempuan terpilih hasil pilkada serentak 2015 memiliki visi yang ramah jender.
"Dari data kami, dari 46 calon terpilih perempuan hanya 17 orang yang visi-misi dan programnya yang ramah jender," kata Titi usai acara diskusi di Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Menurut Titi, hal itu bisa terlihat dari program yang disebutkan secara spesifik menyebut untuk kepentingan perempuan dan anak.
Titi menyebutkan, tipologi program ramah jender yang biasa dilakukan meliputi pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan perempuan, dan program perlindungan anak.
Adapun kepala daerah dengan visi yang ramah jender antara lain Bupati Luwi Utara Indah Putri Indriani, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Walau demikian, Titi mengingatkan masyarakat memiliki tugas dan tantangan bahwa gerakan perempuan adalah bagaimana memengaruhi bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah untuk menyusun program yang ramah jender, ramah terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
"Sehingga, keterpilihan perempuan bukan hanya keterpilihan dalam sekadar jumlah, tapi juga punya kontribusi terhadap peningkatan kualitas perempuan dan perlindungan anak," ucap Titi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.