JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly berharap konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapat segera selesai.
Dengan demikian, PPP akan melakukan islah, seperti yang telah dilakukan Partai Golkar.
"Sebaiknya juga PPP begitu (seperti Partai Golkar)," ujar Yasonna di Gedung Imigrasi Kemnkum HAM, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016).
Yasona pun optimistis pada harapannya itu. Menurut dia, para tokoh dan petinggi PPP terus melakukan komunikasi internal guna menemukan penyelasaian terbaik bagi kedua kubu.
"Adapun tinggal ada riak-riak sedikitlah. Kita harapkan selesai," kata politisi PDI-P itu.
Seperti diketahui, konflik internal PPP sudah terjadi sejak dua tahun belakangan. Ada dua kepengurusan, yaitu hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin Muhammad Romahurmuziy dan Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.
Pada Muktamar VIII atau Muktamar Islah yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Minggu 10 April 2016, hanya dihadiri Romahurmuziy.
Bahkan, Romahurmuziy juga terpilih sebagai ketua umum dalam muktamar yang juga dihadiri sebagian kubu Muktamar Jakarta. (Baca: Romahurmuziy Terpilih sebagai Ketua Umum PPP)
Sementara Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, menolak datang ke karena menganggap acara tersebut bukan acara PPP.
(Baca: Djan Faridz: Siapa Bilang Itu Muktamar PPP?!)