JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, kepolisian setempat masih menyelidiki ledakan mercon banting di Sleman seusai tablig akbar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Akibat ledakan itu, satu orang tewas dan satu orang mengalami luka.
"Saat ini Polres Sleman masih melakukan penyelidikan di lapangan," ujar Anny saat dihubungi, Senin (18/4/2016).
Satu orang yang tewas bernama Didin Bolawen. Sementara korban luka bernama Taufan. Diketahui, mereka berdua sedang berboncengan sepeda motor saat ledakan itu terjadi.
(Baca: Polisi: Ledakan di Acara PPP Bukan akibat Bom Molotov, tetapi Mercon Banting)
Anny mengatakan, untuk mengetahui pelaku peledakan, pihaknya akan memeriksa sejumlah pihak yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.
"Polres Sleman akan minta keterangan dari saksi-saksi," kata Anny.
Sebelumnya, dikabarkan seeorang tak dikenal melempar mercon banting ke tengah iring-iringan Lasykar. Saat itu ada kegiatan tablig akbar yang diselenggarakan presidium Forum Komunikasi Lasykar PPP.
(Baca: Kronologi Pelemparan Bom Molotov di Tengah Tablig Akbar PPP)
Kejadian tersebut menyebabkan satu orang tewas dan satu orang luka berat. Seusai mengikuti tablig akbar di Lapangan Mlati, Jalan Magelang, Sleman, massa kembali ke rumah masing-masing.
Ketika melintas di Jalan Kebonagung, Mlati, Sleman, tiba-tiba ada dua orang berboncengan sepeda motor melempar benda yang diduga mercon banting. Seusai melempar benda itu, mereka melarikan diri.