Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Seleksi Kompolnas Ada yang Diadukan Kasus KDRT Hingga Rekening Gendut

Kompas.com - 30/03/2016, 14:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia seleksi calon komisioner Komisi Kepolisian Nasional menerima lebih dari 100 masukan masyarakat terkait rekam jejak para peserta seleksi.

Sekretaris Pansel Yenti Ganarsih mengatakan, beberapa masukan tersebut menunjukkan adanya indikasi sejumlah peserta terlibat perkara hukum.

"Ada orang merasa pernah teraniaya oleh yang bersangkutan, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), dia bawa pengacara dan datang bawa bukti bukti," ujar Yenti di kantor Kompolnas, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Yenti mengatakan, ada juga peserta yang harta kekayaannya tidak sesuai dengan penghasilannya. Hal tersebut ditemukan setelah mendapat masukan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTAK).

(Baca: 24 Orang Lolos Tes Kompetensi Seleksi Calon Komisioner Kompolnas)

Pansel pun menindaklanjuti laporan itu ke penegak hukum yang berhak menanganinya. Jika peserta itu terindikasi melakukan pidana, kata Yenti, pansel langsung tidak meloloskan.

"Ada beberapa yang krusial sehingga minta Irwasum Polri untuk orang tertentu itu didalami dulu. Kita telusuri," kata Yenti.

Menurut Yenti, meski peserta melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang bersih, namun belum tentu peserta tersebut benar-benar bersih dari pelanggaran hukum. Oleh karena itu, pansel meminta masukan masyarakat agar informasi yang diterima berimbang.

(Baca:  Kompolnas Diharapkan Mampu Bersinergi dan Berkomunikasi dengan Polri)

Anggota pansel Neta S Pane mengatakan, pihaknya menggunakan asas praduga tak bersalah terhadap para peserta.

Pansel melakukan kroscek ke lembaga penegak hukum untuk memastikan apakah yang bersangkutan benar-benar memiliki catatan buruk dari segi hukum.

"Kita cek juga ke tempat domisilinya seperti apa sehingga kita tidak dianggap fitnah. Jangan sampai salah menilai orang," kata Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com