Menurut dia, tantangan yang dihadapi Kepolisian Republik Indonesia di masa depan akan semakin kompleks.
Oleh karena itu, diperlukan inisiatif-inisiatif baru dan inovatif.
Poengky mengatakan, figur enam anggota Kompolnas yang terpilih nantinya harus berpikiran dinamis, mampu bersinergi dan berkomunikasi dengan baik.
"Karena di satu sisi memberikan masukan kepada Presiden di sisi lain juga harus bisa bekerjasama dengan Kapolri," ujar Poengky, seusai mengikuti seleksi ujian tertulis anggota Kompolnas di Ballroom Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Kompolnas sejatinya bertugas memberikan masukan kepada Presiden dan mengusulkan aturan yang lebih tepat untuk Polri.
"Kompolnas harus bisa membantu Polri dalam Meningkatkan profesionalitas. Kompolnas harus berwawasan luas dan menjalin komunikasi dengan baik dengan institusi Kepolisian," kata Poengky.
Selain itu, ia menilai, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memenuhi keinginan masyarakat dalam mereformasi struktur, instrumen hukum, dan kultur dalam tubuh Polri.
Reformasi kelembagaan juga baru berjalan dalam beberapa tahun ini. Artinya, peran Kompolnas yang strategis seharusnya bisa ikut mempercepat keinginan masyarakat.
"Yang butuh waktu itu adalah mengubah kultur di dalam tubuh Polri, karena untuk mengubah itu tidak mudah. Kita bisa mengandalkan Kompolnas sebagai mitra yang ikut mengawasi dan memberikan saran," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.