Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Uring-uringan karena Senin dan Kita yang Keras Kepala

Kompas.com - 21/03/2016, 06:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorInggried Dwi Wedhaswary

Beberapa teman saya uring-uringan ketika hari Minggu beranjak senja. Uring-uringan itu biasanya muncul di status sosial media lantaran akhir pekan segera usai dan hari Senin ada di depan mata.

Karena kerapnya uring-uringan ini dijumpai, ada sejumlah orang yang kemudian meledek. Sebelum uring-uringan itu muncul, bersamaan dengan senja di hari Minggu, sejumlah orang itu dengan “baik hati” mengingatkan: Jangan lupa, besok hari Senin.

Tidak sedikit juga, mereka yang mengingatkan dengan nada meledek itu adalah salah satu dari mereka yang sejatinya uring-uringan juga. Untuk menutupi uring-uringannya dan mengganti kata-kata uring-uringan yang sudah biasa, dengan kata-kata ledekan itu.

Pola ini mirip dilakukan mereka yang uring-uringan karena jomblo dan mendapati hari Sabtu. Menutupi uring-uringan lantaran mendapati paduan maut antara jomblo dan hari Sabtu, muncul beragam ledekan kepada mereka yang jomblo.

Kerap terjadi, mereka yang meledek adalah mereka yang jomblo juga. Sebelum diledek, ledekan kepada yang akan meledek dikeluarkan. Pertahanan terbaik adalah menyerang. Begitu mungkin kira-kira alasan dasarnya.

Sedikit reflektif
Kembali ke hari Minggu dan uring-uringan yang kerap muncul karena menjelang Senin.

Jika kita cukup menyerap informasi dan reflektif sedikit saja saat menyerapnya, tidak ada alasan untuk terus uring-uringan di hari Minggu.

Pada Minggu (20/3/2016) kemarin, misalnya. Benar bahwa Rio Haryanto yang penuh drama untuk bisa tampil berlaga di balapan Formula 1 terhenti di Sirkuit Albert Park, Melbourne. Rio hanya menyelesaikan 18 dari 57 putaran menyusul persoalan teknis pada sistem driveline mesin mobil MRT05-nya.

Komentar Rio bisa membuat uring-uringan kita surut sebenarnya. Rio yang dipuji karena murah senyum meskipun kecewa sudah menyiapkan diri untuk menatap April di Bahrain, laga F1 berikutnya. Tidak ada uring-uringan darinya karena masih ada 20 laga berikutnya. Hari-hari yang akan datang dilihatnya dengan ringan tanpa uring-uringan.

BADMINTONINDONESIA.ORG Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, mencium trofi juara All England 2016 yang didapat setelah mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, di Birmingham, Minggu (13/3/2016).

Tiap hari Minggu, banyak perstiwa yang bisa meredakan uring-uringan kita sebelum bertemu Senin. Dua minggu lalu misalnya. Gelar All England 2016 diraih ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Praveen/Debby memastikan gelar setelah menundukkan pemain ganda Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen, 21-12, 21-17, di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu 13 Maret 2016.

Lewat Rio, Praveen, dan Debby yang muda belia dan menyalakan semangat petarung di dalam dirinya, kerasnya kepala kita untuk tetap uring-uringan tidak cukup alasan sebenarnya.

Namun, teman-teman saya tetap bisa menemukan alasannya untuk tetap uring-uringan. Menurut mereka, Rio, Praveen, Debby atau bahkan Joey Alexander yang tampil dan mendapat sambutan luar biasa di Grammy Award hanya bagian kecil dari Indonesia. Bagian besar Indonesia membuat teman-teman saya tetap uring-uringan.

Saya bertanya, apa misalnya. Dijawab oleh teman-teman saya: politik, politisi, dan panggung yang gaduh olehnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com