Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Akom Minta Tak Ada Upaya Pembusukan Calon Ketum Golkar

Kompas.com - 16/03/2016, 11:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bambang Soesatyo, anggota tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin meminta, agar bakal calon ketua umum dan tim suksesnya bermain sehat dalam menghadapi kontestasi pemilihan ketum Golkar.

"Hindari praktik pembusukan terhadap lawan," kata Bambang dalam pesan singkatnya, Rabu (15/3/2016).

Menurut dia, beredarnya surat perjanjian yang menyatakan bahwa Ade tidak akan maju sebagai calon ketua umum pada Munas Golkar mendatang, mengindikasikan adanya upaya untuk menjegal Ade sejak awal.

Ketua Komisi III DPR itu menyesalkan peristiwa itu. Sebab, hal itu akan merugikan dan mempermalukan Golkar. (baca: Yorrys: Golkar Butuh Ketum yang Tak Rangkap Jabatan)

"Akom digiring masuk dalam skenario jebakan batman. Untungnya, serangan hitam itu ibarat tembakan pakai peluru hampa," ujarnya.

Bambang menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan serangan balik terhadap pihak-pihak yang diduga menyebarkan surat perjanjian tersebut.

Sebelumnya, surat perjanjian Ade Komarudin untuk tidak maju sebagai ketua umum Partai Golkar beredar di kalangan wartawan.

Dalam surat tersebut, ada tiga poin yang disepakati Ade bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. (baca: Surat Perjanjian Ade Komarudin Tak Maju Ketum Golkar Beredar)

Poin pertama, Ade mengaku tidak akan ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung memprakarsai pelaksanaan Munas Golkar sampai dengan selesainya masa bakti kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas IX Bali 2014-2019.

Kedua, Ade juga mengaku tidak akan mencalonkan diri sebagai calon ketua umum DPP Golkar sampai dengan berakhirnya masa bakti kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas IX Bali, yaitu pada 2019.

Di poin ketiga, Ade mengaku akan melaksanakan tugas yang diamanatkan Partai Golkar, yakni Ketua DPR RI, dan akan berkonsentrasi penuh dalam melaksanakan tugas tersebut.

Surat itu ditandatangani Ade dan Aburizal di atas meterai Rp 6.000 pada 17 Desember 2015.

Belakangan, Ade membantah telah berjanji untuk tidak mencalonkan diri. Namun, ia tidak membantah telah menandatangani surat perjanjian dengan Aburizal. (baca: Ade Komarudin Mengaku Tak Baca Surat Perjanjian Tak "Nyalon" Ketum)

Seperti dikutip Kompas, surat itu ditandatangani dalam pertemuan tertutup antara Ade, Aburizal, Idrus Marham, Nurdin Halid, dan Setya Novanto. Ade, Idrus, dan Novanto kini bersaing merebut kursi ketua umum partai.

Pertemuan Desember 2015 itu diadakan setelah rapat harian terbatas pengurus inti Golkar untuk menetapkan Ade sebagai Ketua DPR pengganti Novanto. (baca: Nurdin Halid: Masa Ketua DPR Teken Surat Tanpa Dibaca, Rakyat Bisa Ketawa)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com