Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2016, 08:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggerebekan yang dilakukan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Senin (15/2/2016), di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menunjukkan bahwa ancaman teroris masih ada.

Aparat diharapkan dapat meningkatkan tindakan preventif guna mencegah adanya aksi teror seperti yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, pertengahan Januari 2016 lalu.

Pada Senin kemarin, polisi melakukan penggerebekan di Kelurahan Pena To'i, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Dalam penggerebekan itu, seorang terduga teroris bernama Fajar tewas. Sementara, dua terduga teroris berinisial J dan IM diamankan.

Adapun, kelompok yang digerebek diduga berafiliasi dengan jaringan Santoso. Mereka pernah melancarkan aksi teror di Bima dan Poso, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

"Pelaku termasuk yang melakukan penembakan terhadap patroli di Poso dan juga terlibat dalam pembunuhan Kapolsek, penembakan Kapolsek di Bima," kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Kompleks Parlemen. 

Tak pernah kecolongan

Saat rapat antara DPR dan pemerintah, Senin kemarin, persoalan terorisme menjadi salah satu topik yang dibahas.

Rapat tersebut diikuti oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Wakil Kepala BIN Torry Djohar, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jaksa Agung M Prasetyo, Menpan-RB Yuddy Chrisnandi, dan Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie.

Luhut mengatakan, adanya penangkapan terhadap terduga teroris di Bima menunjukkan selama ini aparat terus bekerja.

Ia menegaskan, dalam mengatasi masalah terorisme, tidak ada istilah kecolongan yang dilakukan aparat.

Sebab, tidak ada satu pun intelijen di dunia yang bisa memprediksi kapan kelompok teroris akan beraksi.

"Kami tahu persis perjalanan mereka. Yang kami tidak tahu, kapan dan dimana aksi dilakukan. Itu makanya kita kejar terus," kata Luhut.

Ia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, ada rencana akan terjadinya aksi teror dalam waktu dekat.

Namun, belum dapat diketahui di mana lokasi serangan itu akan terjadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com