Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Korban Teror di Dekat Kawasan Sarinah Masih Dirawat

Kompas.com - 24/01/2016, 10:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teror bom dan penembakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu masih meninggalkan korban.

Dari 33 korban, tiga di antaranya masih menjalani perawatan.

"Hingga Minggu (24/1/2016) pagi, masih ada tiga orang yang dirawat. Dua orang di RSPAD, satu di RSCM," ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Musyafak, Minggu pagi.

Korban pertama yang masih dirawat adalah Aiptu Budiono (43). Kondisi anggota Polantas itu, kata Musyafak, sudah mulai stabil. Ia dirawat di Ruangan 611 RSPAD.

Aiptu Budiono menderita luka tembak di dada hingga tembus ke perut.

Kedua, yakni Anggun Artikasari (24). Kondisi Anggun, sebut Musyafak sudah mulai stabil. Saat ini, tim medis memberikan tindakan fisioterapi kepada Anggun.

Adapun korban ketiga adalah Polantas bernama Aiptu Deni M. (49). Dia menderita luka bakar tingkat dua di bagian lengan kiri, wajah, serta jaringan tungkai atas kanannya mengalami pengoyakan.

Saat ini, Deni dirawat di ruang ICU.

"Tapi dia sudah dalam kondisi sadar dan stabil," ujar Musyafak.

Dari 33 orang korban akibat teror itu, delapan orang meninggal dunia dan 25 orang mengalami luka.

Pelaku teridentifikasi berjumlah empat orang. Mereka tewas dalam aksi terornya.

Pasca-kejadian, polisi menangkap 19 orang terduga teroris. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka perkara terorisme teror di dekat kawasan Sarinah.

Adapun, 12 orang ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata. Namun, 12 orang ini tidak terkait bom Sarinah.

Adapun, satu orang dilepaskan karena tidak ditemukan unsur pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com