Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Seminggu Lalu, Bom Thamrin Ingatkan Kita Bahaya Terorisme

Kompas.com - 21/01/2016, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tepat sepekan lalu, ketenangan warga Jakarta terusik. Kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016), diserang sekelompok teroris. Kejadian ini mengingatkan kembali semua pihak atas bahaya terorisme.

Serangan diawali ledakan di kafe Starbucks pada pukul 10.39 WIB. Ahmad Muhazan bunuh diri. Sebelum meledakkan bom yang dilekatkan di tubuhnya, pelaku sempat berusaha memegang tangan Aldi Tardiansyah (17), petugas satpam kafe tersebut.

Aldi selamat setelah menghindar. Namun, ia terpental hingga 10 meter dan menghantam kaca di dalam Starbucks. Aldi dan pengunjung lainnya terluka. Sementara itu, tubuh pelaku hancur.

Ledakan itu merusak gerai. Asap putih tampak mengepul di sekitar lokasi ledakan.

Saat itu, kondisi arus lalu lintas di depan gerai Starbucks, Jalan MH Thamrin, baik dari arah Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Negara, maupun sebaliknya, masih normal.

Selang 11 detik, ledakan kedua terjadi. Dian Juni Kurniadi, pelaku lainnya, menyerang pos polisi yang ada di dekat Gedung Sarinah. Dengan sepeda motor, Dian Juni membawa bom tabung.

Bom itu meledak di pos. Menurut polisi, bom itu memakai saklar yang dihidupkan. Dian Juni Kurniadi tewas dalam ledakan itu. Namun, polisi menganggap, ledakan itu bukan bom bunuh diri.

Naas, saat itu ada dua warga sipil, yakni Sugito (43) dan Rico Hermawan (22), serta seorang polisi, Ajun Inspektur Satu Deni. Sugito dan Rico tewas. Adapun Deni terluka parah.

Sugito adalah seorang kurir yang hendak mengirim barang. Saat itu, ia tengah berjalan kaki melewati pos polisi.

Adapun Rico ketika itu tengah ditilang polisi saat hendak mengantarkan sepupunya, Anggun Kartikasari (24), untuk menjalani wawancara pekerjaan. Anggun selamat.

Bom yang meledak di pos polisi berdaya ledak lebih besar dari sebelumnya. Karena itu, perhatian polisi fokus ke sana. Polisi yang berada di sekitar lokasi awalnya tidak menyadari ledakan di kafe Starbucks.

Pukul 10.44 WIB, polisi menutup Jalan MH Thamrin di dua arah. Empat menit kemudian, Sunakim alias Afif dan Muhamad Ali, teroris lainnya, muncul dari arah Starbucks atau dari kerumunan massa.

Keduanya membawa ransel yang belakangan diketahui berisi bom rakitan. Afif berjalan ke tengah dan langsung menembak ke arah polisi yang ada di lokasi. Timah panas juga melesat ke arah lain.

Dari kerumunan warga di dekat pos polisi, tampak seorang pria berbaju hitam tergeletak di jalan. Belakangan diketahui, pria itu Rais Karna (37). Ia tewas setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Rais tertembak di bagian kepala.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com