Payung hukum pencegahan
Presiden Jokowi memberi perhatian khusus atas serangan yang baru pertama terjadi pada era pemerintahannya. Pemerintah menyebut, intelijen sudah bekerja dengan baik sehingga menolak disebut kecolongan.
Sebelum serangan, pemerintah mengaku sudah mendapat informasi adanya rencana aksi kelompok teroris. Namun, aparat tidak mengetahui kapan dan di mana lokasi serangan akan dilakukan.
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengakui sulitnya menduga pergerakan kelompok teroris. Pasalnya, pelaku teroris tidak menggunakan alat komunikasi, dan bergerak dalam kelompok-kelompok kecil.
Luhut bahkan menilai, pergerakan kelompok teroris lebih sulit diduga dibanding operasi militer.
"Intelijen secanggih apa pun akan sulit atau hampir tidak mungkin menduga pikiran orang dan pikiran hatinya," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Luhut mengungkapkan, intelijen berhasil mendapatkan informasi mengenai pergerakan kelompok Bahrun Naim sejak Desember 2015. Namun, aparat keamanan tidak menduga bahwa kelompok ini akan beraksi di dekat Sarinah.