Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Terkait Penggeledahan, DPR dan KPK Harus Duduk Bersama

Kompas.com - 17/01/2016, 16:59 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri mengatakan, seharusnya adu mulut antara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan penyidik KPK tak perlu terjadi.

Fahri, menurut dia, justru seharusnya mengevaluasi internal DPR karena mengizinkan KPK membawa serta Brimob bersenjata lengkap masuk ke dalam gedung rakyat itu.

"Fahri juga harus mengevaluasi internal, Sekjen, kenapa mengizinkan KPK membawa senjata. Seharusnya melihat ke DPR-nya juga," kata Febri di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016).

Lebih lanjut, Febri menuturkan, sepanjang penggeledahan KPK telah memenuhi aturan dan sesuai prosedur operasi standar (SOP), maka tak ada yang salah dengan penggeledahan tersebut.

Menurut dia, akan lebih baik jika KPK dan DPR duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Febri berharap, ketegangan yang terjadi pada Jumat (15/1/2016) lalu tersebut tak dijadikan alasan bagi DPR untuk merevisi Undang-Undang KPK terutama soal pengawasan.

"Hal seperti ini jangan terjadi lagi. Kalau terjadi lagi, bisa jadi amunisi bagi DPR untuk merevisi UU KPK," ujarnya.

Penyidik KPK pada Jumat menggeledah ruang kerja tiga anggota komisi V DPR RI. Penggeledahan dilakukan setelah seorang anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti ditetapkan sebagai tersangka.

Damayanti yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dalam sebuah proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Saat itu KPK menggeledah ruang kerja  dua anggota komisi V lainnya  yaitu Budi Suprianto (Fraksi Golkar) dan Yudi Widiana (Fraksi PKS).

Fahri Hamzah sempat protes penggeledahan itu karena tak terima penyidik KPK membawa Brimob bersenjata lengkap.

Adu mulut terjadi antara Fahri dan penyidik KPK, Christian. Fahri pun sempat membentak penyidik komisi antirasuah tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas DPR, Yuyuk Andriati menuturkan, Brimob bersenjata lengkap tersebut bertugas mengamankan proses penggeledahan, menjaga keamanan dan ketertiban.

Pasukan Brimob juga bertugas menjaga pelaksanaan penggeledahan dan juga menjaga pihak yang digeledah dari risiko eksternal.

Yuyuk menambahkan, penyidik KPK juga sudah menunjukkan tanda pengenal, surat tugas, surat perintah penyidikan, surat perintah penggeledahan, dan surat perintah penyidikan.

Semua surat tersebut telah ditunjukkan kepada staf Biro Hukum DPR, staf Sekjen DPR dan sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada hari yang sama pukul 10.10 WIB sebelum penggeledahan berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com