Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Anggota Komisi III Sambut Baik Johan Budi Jadi Jubir Jokowi

Kompas.com - 13/01/2016, 16:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk mantan juru bicara dan pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi menjadi staf khusus Presiden. Padahal sebelumnya, Johan tidak terpilih menjadi pimpinan KPK dalam proses di Komisi III DPR.

Meski begitu, mayoritas anggota Komisi III DPR tetap menyambut baik keputusan Jokowi itu.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menilai, dari segi kompetensi, Johan memang tepat untuk menjadi juru bicara kepresidenan.

Arsul menilai, tidak lolosnya Johan dalam fit and proper test capim KPK di Komisi III DPR tidak ada relevansinya dengan jabatan sebagai jubir. (Baca: Cerita Johan Kerja Perdana di Istana, Disalami Budi Gunawan hingga Tolak Jemput Istri)

"Apalagi sewaktu fit and proper test itu tidak ada isu bahwa Johan Budi misalnya bertindak tidak benar atau tidak terpuji sewaktu jadi jubir KPK," kata Arsul di Jakarta, Rabu (13/1/2016).

Hal serupa disampaikan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu. Menurut dia, Johan merupakan sosok yang tepat untuk mengkomunikasikan berbagai program dan kebijakan Presiden ke masyarakat.

Dia menilai, Johan memang tidak tepat jika menjadi pimpinan KPK, tetapi sangat tepat jika menjadi juru bicara Presiden.

"Presiden mengangkat orang yang tepat pada posisi yang tepat," ucapnya.

Sementara anggota Komisi III dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo mengaku fraksinya memilih Johan Budi dalam fit and proper test. Hanya, Golkar kalah suara dengan sembilan fraksi lainnya yang ada di Komisi III.

Oleh karena itu, kata Bambang, fraksinya menyambut baik jika kini Johan ditunjuk sebagai Jubir Jokowi.

"Bagi Golkar, semakin banyak orang baik di sekeliling Presiden, maka baik bagi bangsa ini," ujarnya.

Jokowi sebelumnya menilai, Johan berpengalaman dan mampu mengomunikasikan program Presiden dan pemerintah kepada rakyat. (Baca: Ini Alasan Jokowi Tunjuk Johan Budi Jadi Juru Bicara Presiden)

Selain mengomunikasikan program Presiden dan pemerintah, Johan juga bertanggung jawab menjadi koordinator humas semua kementerian.

Adapun Johan mengaku menerima tawaran untuk menjadi Juru Bicara Presiden karena ingin berkontribusi nyata kepada negara. (Baca: Ini Alasan Johan Budi Terima Tawaran Jadi Juru Bicara Jokowi)

Johan menuturkan, dirinya memiliki pengalaman panjang sebagai wartawan dan Juru Bicara KPK. Pengalaman itu dianggapnya berguna bagi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com