Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Agung: Lantik Ade Komarudin, Pimpinan DPR Sangat Otoriter

Kompas.com - 11/01/2016, 19:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Ancol Dave Laksono menilai pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memaksakan pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR.

Padahal, dalam rapat paripurna, ada sejumlah anggota yang mengajukan protes atas pelantikan Ade tersebut. Akan tetapi, hal tersebut tak dihiraukan.

"Pimpinan DPR sudah sangat otoriter tanpa mengindahkan anggotanya lagi, mereka hanya menggunakan alasan dan memperalat aturan yang ada," kata Dave saat walk out dari sidang paripurna pelantikan Ade Komarudin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakara, Senin (11/1/2016) siang.

(Baca: Meski Hujan Interupsi, Ade Komaruddin Tetap Dilantik sebagai Ketua DPR)

Dave mengakui Partai Golkar hasil Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono memang mengajukan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua DPR.

Namun, bukan itu alasan utama mengapa pihaknya menolak Ade Komarudin. Menurut dia, harusnya masalah dualisme kepemimpinan di Partai Golkar diselesaikan terlebih dahulu sebelum pelantikan dilakukan.

"Bukannya tidak sepakat dengan penunjukkan Ade Komarudin, beliau anggota DPR yang baik. Tapi yang tidak saya terima proses dan caranya itu," ujar Dave.

(Baca: Jokowi Ingin Partai Golkar Segera Selesaikan Konflik Internalnya)

Menurut dia, dengan cara otoriter seperti ini, citra DPR akan semakin terpuruk. Dia pun mempertimbangkan akan menggugat pelantikan Ade tersebut.

"Saya sebagai anggota DPR prihatin dengan citra DPR yang sudah jelek, akan makin buruk lagi dengan cara pimpinan menggunakan kekuasaannya untuk keinginannya sendiri," ucap putera Agung Laksono ini.

Hari ini, Ade Komarudin resmi dilantik sebagai Ketua DPR. Namun, pelantikannya itu dalam forum rapat paripurna diwarnai penolakan dari sejumlah anggota dewan.

Interupsi di paripurna tak hanya datang dari kubu Agung, tapi juga sejumlah anggota DPR dari fraksi lainnya, seperti Johnny G Platte dari Fraksi Nasdem dan Ruhut Sitompul dari Fraksi Demokrat.

Ruhut sampai maju ke podium untuk menyampaikan interupsinya, tetapi tetap tak diakomodasi oleh pimpinan DPR.

Kompas TV Penolakan Warnai Pelantikan Ketua DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com