Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, MUI Minta Indonesia Damaikan Iran dan Arab Saudi

Kompas.com - 05/01/2016, 12:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran pengurus harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (5/1/2016).

MUI meminta Pemerintah Indonesia memberikan peran yang lebih aktif untuk meredakan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran.

"Kami menyampaikan usul-usul seperti peran Indonesia dalam meredakan konflik Iran dan Arab. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim memiliki posisi yang strategis untuk menengahi konflik yang terjadi," ujar Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin seusai pertemuan.

MUI khawatir konflik yang melibatkan Iran dan Arab Saudi meluas. Sebab, kedua negara itu memiliki sekutunya masing-masing, seperti Iran yang didukung kuat oleh Irak, Suriah, dan Lebanon.

Sementara itu, Arab Saudi adalah negara Teluk yang cukup berpengaruh.

Ma'ruf mengakui, konflik kedua negara yang sudah terjadi sejak lama cukup kompleks, mulai dari masalah ekonomi, hubungan Syiah-Sunni, hingga keterlibatan negara-negara Barat.

Berdasarkan pernyataan Jokowi dalam pertemuan tadi, kata Ma'ruf, pemerintah menyadari gentingnya situasi yang terjadi di daerah Timur Tengah.

Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya diplomasi untuk meredakan situasi.

"Presiden mengaku sudah ditawari untuk ikut salah satu blok, tetapi ditolak karena posisi Indonesia netral dan ingin mendamaikan keduanya. Dalam waktu dekat, Presiden juga mengatakan akan segera melakukan konferensi untuk membahas masalah ini," ujar Ma'ruf.

Hubungan Saudi-Iran memburuk setelah pemerintah di Riyadh mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Sheikh Nimr al-Nimr, pada Sabtu (2/1/2016) lalu, terkait kasus terorisme.

Ia menjalani hukuman mati bersama tidak kurang dari 40 orang lainnya. Eksekusi Al-Nimr memicu kemarahan di Iran dan beberapa kawasan lain di dunia dan memicu aksi unjuk rasa di Teheran, yang berlangsung di depan kantor Kedutaan Arab Saudi.

Para pengunjuk rasa antara lain melempari kantor Kedutaan Arab Saudi dengan bom molotov.

Pada Minggu (3/1/2016) malam, Kementerian Luar Negeri Saudi di Riyadh mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com