JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas berencana tidak hadir saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Rabu (16/12/2015). Pasalnya, hingga saat ini Busyro belum menerima undangan untuk tes.
"Saya tidak akan hadir kalau tidak ada undangan. Kalau ada, isinya apa dulu? Kalau isinya tes, no way!" kata Busyro di Jakarta, Senin (14/12/2015).
Busyro mempertanyakan, untuk apa dirinya mengikuti tes lagi sementara dirinya sudah menjalani tes serupa setahun lalu.
Busyro menganggap, proses seleksi akhir yang kembali harus dia jalani itu menunjukkan bahwa Komisi III tidak berintegritas. Pengulangan tes tersebut dianggapnya sebagai proses yang juga tidak berintegritas.
"DPR kan lembaga berintegritas, dia wajib hasilkan KPK yang berintegritas. Kalau ada cara tak berintergritas dipenuhi, berarti saya mengikuti cara yang tidak berintegritas. Saya tidak mau," kata Busyro.
Busyro mengungkit pada tes pembuatan makalah di Komisi III pada awal Desember lalu. Saat itu, ia tidak mendapatkan undangam resmi. Mantan pimpinan KPK itu hanya menerima pemberitahuan melalui pesan singkat.
"Saya hargai DPR, jadi malam itu saya email dua pegawai Komisi III, saya bilang sudah ikut tes itu setahun lalu," tutur Busyro.
Proses fit and proper test ini dilangsungkan sejak hari ini hingga Rabu mendatang. Setiap calon akan menjalani tes secara individu selama dua jam.
Menurut jadwal, setelah semua capim menjalani tes, Komisi III akan menggelar rapat internal untuk memilih dan menetapkan capim yang dianggap layak.
Busyro sebelumnya telah mengikuti tes bersama Robby Arya Brata. Meski demikian, ketika Komisi III DPR mengundi untuk penentuan jadwal saat uji makalah awal Desember 2015 lalu, nama keduanya tetap dimasukkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.