Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TV Parlemen Tak Bisa Liput Pemeriksaan Novanto

Kompas.com - 07/12/2015, 14:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — TV internal DPR, TV Parlemen, tak bisa mengambil gambar pemeriksaan Ketua DPR Setya Novanto oleh Mahkamah Kehormatan Dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Begitu Novanto masuk ke ruang sidang sekitar pukul 13.47 WIB, pintu langsung ditutup dan dijaga ketat oleh puluhan petugas pengamanan dalam DPR.

"Kamera kita di dalam, tetapi tidak bisa ambil gambar karena tidak ada orang yang di dalam," kata salah satu kru TV Parlemen.

Padahal, selama dua sidang sebelumnya, TV Parlemen merupakan satu-satunya televisi yang bisa meliput pemeriksaan. Adapun televisi swasta lainnya mengambil gambar dari TV Parlemen.

"Kita juga bingung ini. Tadi karena rapat pleno internal kamera kita matikan dan kru disuruh keluar, tetapi sekarang tidak boleh masuk lagi," ujar dia.

Kedatangan Novanto ke ruang sidang MKD siang ini memang dikawal ketat oleh sekitar 40 orang petugas pengamanan dalam yang membentuk barikade. (Baca: Pimpinan MKD: Novanto Tak Bisa Minta Sidang Tertutup Seluruhnya)

Petugas pamdal membentuk barisan dari pintu depan Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, yang mengisyaratkan bahwa Novanto akan datang melalui pintu itu.

Namun, rupanya Novanto masuk melalui pintu samping dan langsung bergerak cepat masuk ke ruang sidang. (Baca: Ketika Setya Novanto "Menghilang" dari DPR...)

Seorang fotografer mengatakan, begitu Novanto masuk ruang sidang, pintu langsung ditutup.

Petugas pamdal langsung membentuk barisan di depan pintu masuk. Seorang pamdal juga membenarkan bahwa Novanto sudah berada di dalam ruang sidang.

Kondisi ini berbeda dengan dua sidang sebelumnya yang menghadirkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin.

Keduanya hadir melalui pintu depan. Pamdal yang berjaga juga hanya belasan orang dan tak sampai membentuk barikade. (Baca: Ini Transkrip Lengkap Rekaman Kasus Setya Novanto)

Begitu Sudirman dan Maroef masuk ruang sidang, TV Parlemen langsung menayangkan siaran yang bisa dilihat dari televisi di luar ruang sidang.

Sebelumnya, MKD juga diam-diam memeriksa Ketua DPR dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait pertemuan keduanya dengan bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pemeriksaan dilakukan bukan di ruang sidang MKD. (Baca: Diam-Diam, MKD Sudah Periksa Setya Novanto-Fadli Zon pada Pekan Lalu)

Tak hanya wartawan, sebagian anggota dan pimpinan MKD pun mengaku tak mengetahui pemeriksaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com