Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel Muhammad Anggap Munas Golkar Belum Mendesak

Kompas.com - 09/11/2015, 14:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca kegiatan Silaturahmi Nasional Partai Golkar, desakan agar DPP Golkar menyelenggarakan musyawarah nasional semakin kuat. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Fadel Muhammad menilai munas belum perlu diselenggarakan dalam waktu dekat ini.

"Saya kira tidak mendesak ya. Yang mendesak sekarang ini memenangkan pilkada di daerah dan melaksanakan program pembangunan daerah setelah APBN 2016 disetujui," kata Fadel di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (9/11/2015).

Selain itu, Mahkamah Agung, kata dia, juga baru saja memutus perkara terkait sengketa dualisme di tubuh Partai Golkar. Menurut Fadel, lebih baik jika Golkar menunggu sikap pemerintah dalam menyikapi putusan itu.

Ia menambahkan, penyelenggaraan munas juga bukan persoalan yang gampang. Terutama, terkait pihak yang berhak untuk menyelenggarakan munas tersebut. (Baca: Soal Golkar, Jusuf Kalla Minta Menkumham Segera Laksanakan Putusan MA )

"Yang jelas kita tunggu dulu sikap pemerintah bagaimana atas putusan MA itu," kata dia.

Desakan mengadakan munas kembali disuarakan oleh kubu Agung Laksono. (Baca: Sejumlah DPD Golkar kubu Agung Laksono Desak Adanya Munas )

Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia, Dave Laksono yang merupakan anak dari Agung mengatakan, musyawarah nasional diharapkan dapat menjadi kunci penyelesaian konflik di internal Partai Golkar.

"Ini (konflik) sudah mendalam dan menyedihkan. Partai lain sudah bikin sekolah partai, jaring kader, tapi Golkar masih di sini saja," kata Dave saat kegiatan sharing session Gerakan Muda Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (8/11/2015).

Dalam munas tersebut, ia menambahkan, Agung dan Aburizal dapat mencalonkan kembali. Bahkan, jika perlu tokoh senior Golkar lainnya, seperti Jusuf Kalla maupun Akbar Tanjung juga dapat mencalonkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com