Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Pansus Pelindo II, DPR Dinilai Turun Kelas

Kompas.com - 04/11/2015, 18:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rahmawati Soekarnoputri, mengaku heran dengan sikap politik DPR yang membentuk panitia khusus Pelindo II.

Menurut dia, masalah yang ada pelindo II terlalu kecil dan tak perlu sampai diusut dengan pembentukan pansus.

"Aneh masalah korporasi kok jadi masalah negara. DPR seperti turun kelas," kata Rahmawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/11/2015).

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, seharusnya DPR membentuk pansus untuk menyelidiki kasus besar. (baca: Benny K Harman: Pelindo II Tak Layak Dijadikan Target Hak Angket)

Misalnya, pansus mengenai kasus bail out Bank Century pada periode lalu, yang diduga merugikan negara Rp 6,7 Triliun.

Selain itu, masih ada pula kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang juga merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Pansus tidak perlu mengusut pengadaan mobile crane yang nilai kerugian negaranya hanya Rp 45,6 miliar. (baca: Wacanakan Panggil Jokowi-JK, Pansus Pelindo Dinilai Gaya-gayaan)

"Ada apa masalah Pelindo II diuber-uber?" ucap dia.

Dia pun menduga ada kepentingan politis dibalik pembentukan pansus ini, khususnya dari fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.

Dia khawatir nantinya pansus ini akan bertabrakan dengan proses penegakan hukum yang berjalan di kepolisan.

"Kok makin semrawut penguasa sekarang, sampai bikin pansus segala. Ada apa KIH kebakaran jenggot?" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com