"Untuk bisa melaksanakan ini semua, maka Polri harus direvolusi, harus mampu melayani masyarakat dengan baik," ujar Budi di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Hal tersebut disampaikan Budi dalam sambutannya pada acara Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi. Budi mengatakan, kata "revolusi" mengandung makna perubahan besar-besaran yang harus diterapkan di instansi Polri dalam waktu secepatnya. Sementara itu, "mental" berpengaruh pada perubahan perilaku polisi terhadap sesama pejabat publik dan juga masyarakat.
Menurut Budi, Polri harus mampu menjadi penggerak revolusi mental dan teladan dalam masyarakat.
"Yang diharapkan Polri jadi pelindung, pengayom masyarakat yang profesional. Dasarnya revolusi mental adalah perubahan dasar masyarakat dan pejabat publik," kata Budi.
Budi mengatakan, sikap Polri sebagai pejabat publik juga harus berubah ke arah yang lebih baik dalam melayani masyarakat. Selain itu, Polri diharapkan mampu membangun budaya yang baik dalam membentuk sumber daya manusia Polri yang berkualitas.
"Misalnya melakukan seleksi yang baik dan menempatkan di posisi yang sesuai kompetensinya," kata Budi.
"Diharapkan, sespimti (sekolah staf pimpinan tinggi) mampu melahirkan pimpinan yang profesional, melayani masyarakat, dan membawa perubahan untuk Polri," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.