Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Merasa Bersalah karena Ekonomi Indonesia Belum Maju

Kompas.com - 15/10/2015, 17:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa turut bersalah dan bertanggung jawab atas perekonomian Indonesia yang masih lemah. Menurut Kalla, ekonomi nasional belum maju karena ada kekeliruan pemerintah dalam mengambil kebijakan selama ini.

"Kenapa kita belum maju, sebagai wapres dua kali, tentu saya merasa bersalah juga, bertanggung jawab. Kenapa ekonomi lemah? Karena kita melakukan kekeliruan saat menjalani perekonomian bangsa dulu," kata Kalla saat memberikan kuliah umum yang bertemakan Bisnis, Kebijakan Publik, Enterpreneurship, dan Inovasi dalam Membangun Kemandirian Ekonomi di Kampus Universitas Trisakti Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Ia berpendapat bahwa selama ini ada kesalahan pendidikan di Indonesia. "Salah pendidikan, mungkin karena diajarkan bahwa Indonesia kaya, tongkat berdiri pun bisa jadi pohon. Sementara Jepang tidak diajarkan begitu. (Jepang mengajarkan) kalau tidak punya ilmu, habis ini," kata Kalla.

Atas dasar itu, ia menyampaikan bahwa seorang pemimpin yang baik harus dapat mengubah pola pikir masyarakat Indonesia tersebut. Apabila bangsa Indonesia hanya mengandalkan kekayaan alam, maka hal ini akan mengakibatkan warga negaranya malas untuk berinovasi. Oleh karena itu, pemerintah saat ini menekankan perlunya meningkatkan nilai tambah suatu barang produksi.

"Enggak boleh lagi bahan baku, seperti nikel dan lain-lain, itu diekspor, harus ada nilai tambah," ucap Kalla.

Wapres menyebutkan sejumlah kebijakan yang dinilainya mampu memperbaiki kondisi perekonomian nasional, di antaranya mengurangi impor, memperbanyak ekspor, dan meningkatkan produktivitas. Ia pun mengingatkan pentingnya inovasi dalam meningkatkan nilai tambah.

"Peningkatan nilai tambah memerlukan teknologi, teknologi membutuhkan enterpreneurship, dan enterpreneurship membutuhkan pendidikan yang baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com