JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa turut bersalah dan bertanggung jawab atas perekonomian Indonesia yang masih lemah. Menurut Kalla, ekonomi nasional belum maju karena ada kekeliruan pemerintah dalam mengambil kebijakan selama ini.
"Kenapa kita belum maju, sebagai wapres dua kali, tentu saya merasa bersalah juga, bertanggung jawab. Kenapa ekonomi lemah? Karena kita melakukan kekeliruan saat menjalani perekonomian bangsa dulu," kata Kalla saat memberikan kuliah umum yang bertemakan Bisnis, Kebijakan Publik, Enterpreneurship, dan Inovasi dalam Membangun Kemandirian Ekonomi di Kampus Universitas Trisakti Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Ia berpendapat bahwa selama ini ada kesalahan pendidikan di Indonesia. "Salah pendidikan, mungkin karena diajarkan bahwa Indonesia kaya, tongkat berdiri pun bisa jadi pohon. Sementara Jepang tidak diajarkan begitu. (Jepang mengajarkan) kalau tidak punya ilmu, habis ini," kata Kalla.
Atas dasar itu, ia menyampaikan bahwa seorang pemimpin yang baik harus dapat mengubah pola pikir masyarakat Indonesia tersebut. Apabila bangsa Indonesia hanya mengandalkan kekayaan alam, maka hal ini akan mengakibatkan warga negaranya malas untuk berinovasi. Oleh karena itu, pemerintah saat ini menekankan perlunya meningkatkan nilai tambah suatu barang produksi.
"Enggak boleh lagi bahan baku, seperti nikel dan lain-lain, itu diekspor, harus ada nilai tambah," ucap Kalla.
Wapres menyebutkan sejumlah kebijakan yang dinilainya mampu memperbaiki kondisi perekonomian nasional, di antaranya mengurangi impor, memperbanyak ekspor, dan meningkatkan produktivitas. Ia pun mengingatkan pentingnya inovasi dalam meningkatkan nilai tambah.
"Peningkatan nilai tambah memerlukan teknologi, teknologi membutuhkan enterpreneurship, dan enterpreneurship membutuhkan pendidikan yang baik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.