Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Korupsi dalam Infrastruktur Melanggar Hak Asasi Manusia

Kompas.com - 13/10/2015, 15:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menggelar focus group discussion (FGD) mengenai pencegahan dan penindakan korupsi dalam pembangunan infrastruktur. Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution mengatakan, masih banyak indikasi korupsi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia sehingga berdampak pada pemenuhan hak asasi masyarakat.

"Yang namanya korupsi ya melanggar HAM. Saya rasa di CSO (civil society organization) juga tak ada perdebatan lagi," ujar Maneger di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Dalam forum tersebut, turut hadir perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan, seperti Konferensi Waligereja Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Ulama Indonesia Pusat, dan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Ada juga perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian PAN dan RB, Indonesia Corruption Watch, Komisi Pemberantasan Korupsi, Polri, dan Kejaksaan Agung. Maneger mengatakan, pembangunan infrastruktur harus dikawal bersama.

"Di sini, pengaduan soal itu sangat banyak, paling tinggi potensi korupsinya itu di sini. Kalau ini enggak kita awasi, artinya studi yang mengatakan ada kebocoran dana 30 persen itu benar," kata Maneger.

Oleh karena itu, sejumlah pemuka agama dan kementerian berkomitmen melawan korupsi dalam pembangunan infrastruktur melalui deklarasi. Dalam salah satu poinnya, disebutkan dukungan mereka terhadap Nawacita untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa Asia lainnya.

"Seluruh elemen sepakat bahwa dalam pembangunan harus mendapat pengawasan dalam bentuk pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi sehingga tujuan pembangunan akan tercapai dalam perwujudan pemenuhan HAM, khususnya hak ekosob (ekonomi, sosial, dan budaya)," bunyi salah satu poin deklarasi.

Maneger mengatakan, setelah adanya deklarasi tersebut, sejumlah pihak terkait akan bersinergi menjalankan komitmen melawan korupsi. Jadi, tak hanya aktivis antikorupsi atau aparat penegak hukum saja yang melawan, tetapi juga pemuka agama ikut bersuara lantang.

"Dikepung saja korupsi itu. Tokoh agama teriak, kemudian lembaga negara, seperti Komnas HAM, mengampanyekan siapa pun pelaku korupsi itu pelanggar HAM," kata Maneger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com