Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Orang Gila Dicoret dari DPT Pilkada Bupati Semarang

Kompas.com - 02/10/2015, 19:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — KPU Kabupaten Semarang mencoret delapan nama dari daftar pemilih tetap (DPT) lantaran diketahui sebagai penderita gangguan jiwa. Komisioner KPU Kabupaten Semarang Divisi Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Maskup Asyadi mengatakan, pada Jumat (2/10/2015), KPU telah menetapkan DPT pilkada sebanyak 740.768 orang yang terdiri pemilih laki-laki 364.599 orang dan pemilih perempuan 376.169 orang.

Sementara itu, kedelapan warga dengan gangguan jiwa itu diketahui saat petugas yang ditunjuk PPS melakukan pencocokan dan penelitian pada pertengahan Agustus lalu. Pencocokan dan penelitian daftar pemilih juga melibatkan RT dan RW setempat.

"Saat dilakukan pencocokan dan penelitian tersebut, ditemukan delapan orang gila yang masuk dalam daftar (pemilih). Delapan orang gila yang masuk daftar ini berdasarkan keterangan dari rumah sakit," kata Maskup.

Berdasarkan data KPU, pemilih terbanyak berada di Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 53.377 orang dan yang paling sedikit ialah 18.088 pemilih berada di Kecamatan Bancak. Sementara itu, pemilih pemula sebanyak 13.604 orang, yakni pemilih yang telah berusia minimal 17 tahun dihitung hingga saat pilkada 9 Desember mendatang.  

Data DPT ini mengalami selisih sebesar 3.317 orang pemilih dibandingkan daftar pemilih sementara (DPS) yang sebanyak 744.085. "Dari selisih tersebut kebanyakan ditemukan pemilih ganda dan meninggal dunia," kata Maskup.

Proses penetapan DPT ini, lanjutnya, berpegangan pada data DP4 dari Dispendukcapil, yakni sebanyak 756.295 orang pemilih. KPU kemudian melakukan pencocokan dan penelitian pada 15 Juli-19 Agustus lalu. Setelah dilakukan pencocokan dan penelitian, akan diketahui di daerah mana pemilih bertambah, berkurang, data ganda, pindah penduduk atau pindah domisili.

Kemudian, pada tanggal 1-2 September, diumumkan daftar pemilih sementara (DPS). Setelah DPS diumumkan dengan dipasang di papan pengumuman, selanjutnya masyarakat melakukan koreksi. "Hari ini kita umumkan DPT ini sehingga baru bisa diketahui total jumlah pemilih dalam pilkada," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com