Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Presiden Minta Jaga Pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi

Kompas.com - 10/09/2015, 12:32 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memintanya untuk menjaga pelaksanaan paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pada Rabu (9/9/2015) kemarin. Hal ini disampaikan Jokowi kepada Kalla ketika menjenguk Kalla di rumah dinas Wakil Presiden Jakarta, Kamis (10/9/2015).

"Ya kita jaga pelaksanaannya, Beliau (Presiden) minta bagaimana saya harus menjaga pelaksanaannya karena kan baru rencana jadi pelaksanaannya dijaga. Kan yang paling penting pelaksanaannya," kata Kalla, di kediaman dinasnya.

Kalla menepis anggapan yang menilai pemerintah terlambat meluncurkan paket kebijakan. Menurut Kalla, paket kebijakan yang diluncurkan tersebut sebenarnya sudah ada yang dilaksanakan.

"Sebenarnya itu juga bukan terlambat, banyak di situ yang sudah dikerjakan sejak dua bulan lalu seperti KUR (kredit usaha rakyat), dana desa, sebenarnya sudah dikeluarkan, hanya KUR nanti kita perbaiki prosesnya," tutur Kalla.

Pada Rabu kemarin, pemerintah meluncurkan sejumlah kebijakan untuk menggerakkan perekonomian yang saat ini sedang lesu. Kelesuan ekonomi tercermin dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) semester I. Pada triwulan I-2015, pertumbuhan ekonomi hanya 4,72 persen sementara pada triwulan II hanya 4,67 persen.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung Ina Primiana menilai, paket kebijakan yang diumumkan pemerintah kemarin sebetulnya tidak ada yang baru.

"Paket kebijakan itu sebetulnya memetakan dan meredifinisi persoalan-persoalan yang selama ini dihadapi perekonomian kita. Persoalan itu sudah diketahui, tinggal bagaimana mengimplementasikannya dengan efektif hingga ke desa," kata Ina, yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Ina mengusulkan pembentukan tim ad-hoc untuk mengawasi implementasi kebijakan itu dari tingkat kementerian atau lembaga negara hingga ke desa. Tim ad-hoc diperlukan karena kebijakan ekonomi selalu terkait dengan kebijakan di sektor lain. Apalagi, pemerintah berencana menggulirkan lagi paket tahap II dalam waktu dekat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com