Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut "I Want SBY Back", Ibas Dinilai Tak "Pede" dengan Kapasitasnya

Kompas.com - 10/09/2015, 10:50 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik UGM, Arie Sudjito, menilai, Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, tidak punya kepercayaan diri setelah ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, tidak lagi menjadi Presiden RI.

Hal itu disampaikan Arie dalam menyikapi pernyataan Ibas bahwa banyak rakyat yang merindukan kepemimpinan SBY.

Menurut Arie, dari aspek komunikasi politik, Ibas ingin mencoba membangun konstruksi di tengah publik bahwa SBY lebih baik dari kepemimpinan Joko Widodo saat ini. Situasi krisis ekonomi yang saat ini sedang terjadi pun dimanfaatkan Ibas untuk membangun romantisme masa lalu.

"Dia (Ibas) enggak pede dengan kapasitas sendiri. Ketika SBY sudah tidak lagi punya power, dia ingin mencoba menjulang kembali dengan nama besar itu," kata Arie saat dihubungi, Rabu (9/9/2015) malam.

Arie menambahkan, sangat naif jika mengatakan Jokowi sudah gagal. Pasalnya, waktu satu tahun terlalu singkat untuk menilai sebuah capaian dan membandingkannya dengan capaian pemerintahan sebelumnya. Menurut dia, banyak juga kegagalan pada pemerintahan SBY dalam dua periode. (Baca: Kata Ibas, Ada yang Mulai Sadar Mengelola Negara Itu Tidak Mudah)

"Kalau frame-nya sudah seperti itu, menurutku, hal tersebut tidak mendasar dan tidak berargumen, kecuali hanya mau membangun romantisme era reformasi," tambah Arie.

Menurut Arie, sebenarnya ada beberapa capaian positif yang diraih Jokowi meskipun belum optimal. Terlebih lagi, ada guncangan politik yang begitu lama di parlemen dan masalah koalisi saat Pemilu 2014. Jokowi harus ekstra keras, terutama dalam pembenahan masalah ekonomi.

"Yang paling penting dalam setiap kebijakan, yaitu harus konsisten untuk bisa terukur dalam langkah-langkah. Jangan sampai satu sama lain kontraproduktif," kata Arie.

Saat memberikan sambutan dalam acara peringatan hari ulang tahun Partai Demokrat di Kompleks Parlemen, Rabu (9/9/2015), Ibas mengklaim bahwa banyak anggota masyarakat yang merindukan kepemimpinan SBY.

Menurut dia, banyak anggota masyarakat yang menilai bahwa ayahnya berhasil memimpin Indonesia dalam dua periode. (Baca: Ibas: Banyak yang Rindu dan Bilang "I Want SBY Back")

"Banyak yang rindu dan bilang, 'I want SBY back'," kata Ibas.

SBY yang hadir dan duduk di barisan paling depan hanya mengangguk kecil mendengar pujian itu. Adapun puluhan anggota fraksi dan elite Demokrat yang hadir langsung bertepuk tangan riuh. (Baca: Kata Ibas, Ada yang Mulai Sadar Mengelola Negara Itu Tidak Mudah)

Setelah Ibas berbicara, giliran SBY berpidato. Saat itu, SBY menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju kembali dalam pemilu presiden pada 2019.

"Di samping saya saat ini adalah Ketua Umum Partai Demokrat, saya adalah mantan presiden, bukan calon presiden," kata SBY dalam awal pidatonya. (Baca: Ibas Sebut "I Want SBY Back", Bapaknya Bilang "Saya Bukan Calon Presiden")

SBY mengaku perlu mengklarifikasi posisinya tersebut. Meski begitu, hingga akhir pidatonya, SBY tak menjelaskan apa yang membuat dia harus memberikan klarifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com