Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas: Banyak yang Rindu dan Bilang "I Want SBY Back"

Kompas.com - 09/09/2015, 11:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengklaim, banyak masyarakat yang merindukan sosok kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI. Menurut dia, banyak masyarakat yang menilai bahwa ayah Ibas tersebut berhasil memimpin Indonesia.

"Banyak yang rindu dan bilang, 'I want SBY back'," kata Ibas saat memberikan sambutan dalam perayaan HUT Ke-14 Demokrat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

SBY yang hadir dan duduk di barisan paling depan hanya mengangguk kecil mendengar pujian Ibas. Adapun puluhan anggota fraksi dan elite Demokrat yang hadir pun bertepuk tangan riuh. 

"Saya tersenyum saja mendengar pujian itu. Kalau begitu, artinya fraksi kita dicintai masyarakat luas," ucap Ibas.

Dalam sambutannya, Ibas menyinggung berbagai permasalahan yang terjadi pada era kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Di antaranya, Ibas menyebut krisis global yang berdampak terhadap Indonesia, terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, kenaikan harga bahan pokok, pemutusan hubungan kerja, hingga kekeringan dan kebakaran hutan. (Baca: HUT Ke-14 Demokrat dan Ultah SBY, Kader Diminta Gelar Upacara Pukul 09.49)

Masalah-masalah itu, kata Ibas, menunjukkan bahwa mengelola Indonesia memang bukanlah sesuatu yang mudah. (Baca: SBY Instruksikan Kader Demokrat Tak Salahkan Pemerintah soal Kondisi Ekonomi)

"Alhamdulillah, ini artinya karya SBY selama 10 tahun nyata dan terbukti," ucap Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat ini.

Setelah Ibas berpidato, giliran SBY bicara. Saat itu, SBY menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju kembali dalam Pemilihan Presiden 2019.  (baca: Ibas Sebut "I Want SBY Back", Bapaknya Bilang "Saya Bukan Calon Presiden")

"Di samping saya saat ini adalah Ketua Umum Partai Demokrat, saya adalah mantan presiden, bukan calon presiden," kata SBY dalam awal pidatonya.

SBY mengaku perlu mengklarifikasi posisinya tersebut. Meski begitu, hingga akhir pidatonya, SBY tak menjelaskan apa yang membuat dia harus memberikan klarifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com