Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ungkap Alasan Temui 320 Anggota Densus 88 Malam-malam

Kompas.com - 09/09/2015, 19:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menampik pertemuannya dengan ratusan anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror, Selasa (8/9/2015) malam kemarin, adalah untuk menanggapi situasi tertentu di Tanah Air.

"Tidak ada karena alasan yang aneh-aneh. Kok bawaannya curiga terus. Itu pimpinan ketemu anak buahnya, ya biasa," ujar Badrodin ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (9/9/2015) malam.

Alasan pertama, Badrodin mengatakan, sejak didirikan, Densus 88 tak pernah sekali pun bertatap muka dengan Kapolri. Padahal, seharusnya, langkah itu dilakukan supaya garis komando dari atas ke bawah tetap tegas dan jelas.

"Sebagai pimpinan, ya juga harus memberikan motivasi supaya mereka giat, tetap semangat, dan merasa diperhatikan oleh pimpinannya," kata dia.

Alasan kedua ialah penguatan deteksi dini. Badrodin mewanti-wanti bahwa ekonomi di Tanah Air sedang terpuruk. Oleh sebab itu, jangan sampai situasi itu dimanfaatkan oleh pelaku teror untuk semakin memperkeruh situasi.

"Karena biasanya, kesulitan ekonomi itu dapat berimbas ke peningkatan kejahatan. Salah satu bentuknya adalah terorisme. Ya kita berikan adik-adik itu warning," ujar Badrodin.

Pekan-pekan berikutnya, Badrodin berencana mengumpulkan personel-personel lapangan se-Indonesia. Personel itu antara lain dari satuan Intelejen, Reserse Kriminal, serta Polisi Air dan Udara. Badrodin akan memberikan motivasi kepada mereka.

Pertemuan Badrodin dengan ratusan anggota lapangan dilakukan di ruangan Rupatama Mabes Polri, Selasa malam. Pertemuan digelar secara tertutup dari kalangan media.

Sejumlah perwira tinggi Polri hadir di sana, antara lain Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan, Kepala Baharkam Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno, mantan Kepala BNPT Ansyad Mbay, Wakil Kepala Densus 88 Kombes Martinus Hukom, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian yang juga mantan Kepala Densus 88. (Baca: Kapolri Temui 320 Anggota Densus 88 Malam-malam, Ada Apa?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com