Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Budi Waseso dan Anang Bertukar Posisi Versi Kapolri

Kompas.com - 07/09/2015, 10:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti yakin bahwa pertukaran posisi antara Komjen Budi Waseso dan Komjen Anang Iskandar untuk jabatan Kepala Bareskrim Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) telah tepat dan sesuai prosedur.

Budi secara resmi menjabat Kepala BNN menggantikan Anang dan Anang resmi menjabat Kabareskrim menggantikan Budi. (Baca: Pagi Ini, Serah Terima Jabatan Komjen Budi Waseso dan Komjen Anang Iskandar)

Badrodin mengatakan, pertukaran itu awalnya didasarkan pada situasi darurat narkotika di Indonesia. Oleh karena itu, perlu pemimpin yang mampu menegakkan hukum di sektor kejahatan narkotika.

"Kalau sudah teruji di Bareskrim Polri, artinya memberantas narkotika pasti lebih baik lagi. Apalagi ada program Indonesia bebas narkoba sehingga harus kita berikan jabatan Kepala BNN ke yang mampu mewujudkan itu," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Namun, Badrodin menampik bahwa Anang tidak mampu mewujudkan Indonesia bebas dari narkoba. Badrodin mengatakan bahwa posisi Anang harus disegarkan sehingga dia dipindahkan ke jabatan Kabareskrim Polri. (Baca: Profil Anang Iskandar, dari Tukang Cukur, Pelukis, hingga Kabareskrim)

Badrodin mengakui, ada dua perwira tinggi Polri yang menjadi kandidat sebagai Kepala BNN. Namun, dia menolak menyebutkan nama selain Budi Waseso.

Adapun mengenai alasan jabatan Kabareskrim diserahkan ke Anang, Badrodin mengatakan bahwa hal itu telah melalui sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Sejumlah poin menjadi pertimbangan, antara lain kompetensi di bidang reserse kriminal dan kesehatan. (Baca: Kapolri: Kami Ajukan Dua Calon Kabareskrim, Presiden Pilih Pak Anang)

"Bintang tiga yang punya kompetensi reskrim itu hanya tiga, Anang Iskandar, Saud Usman, dan Suhardi Alius. Suhardi sakit, Saud masa jabatan pensiunnya lebih singkat dari Anang. Jadi ya jatuhnya ke Anang. Saya yakin sudah pilihan tepat," ujar dia.

Kapolri mengeluarkan telegram rahasia tertanggal 3 September 2015 dengan nomor ST/1847/IX/2015. Dalam TR itu, Kapolri merotasi sebanyak 71 jabatan di lingkungan Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com