Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Anang Iskandar, dari Tukang Cukur, Pelukis, hingga Kabareskrim

Kompas.com - 04/09/2015, 14:11 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri melakukan rotasi terhadap 71 perwira tinggi. Salah satu rotasi jabatan yang dilakukan adalah Kepala Bareskrim Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional.

Komisaris Jenderal Anang Iskandar akan menjabat Kepala Bareskrim Polri menggantikan Komjen Budi Waseso. Adapun Budi akan menjabat Kepala BNN menggantikan Anang. Siapa Anang?

Anang menceritakan kisah hidupnya hingga mencapai pangkat jenderal bintang tiga dalam blog anangiskandar.wordpress.com.

"Itu saya sendiri yang nulis. Anda akan tahu segalanya tentang saya dari situ. Saya nulis sejak lama," kata Anang kepada Kompas.com di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Anang lahir di Mojokerto pada 18 Mei 1958. Ibunya bernama Raunah, perempuan yang tidak sekolah. Sementara itu, ayahnya bernama Suyitno Kamari Jaya, yang dulunya seorang tukang cukur di Mojokerto. Profesi itu digeluti sampai Suyitno meninggal dunia tahun 1983.

Ketika kelas 4 SD, Anang sudah dikenalkan peralatan potong rambut oleh ayahnya. Ia pernah mendapat hadiah alat cukur rambut. Saat itu, ia diminta ayahnya untuk memotong rambut temannya.

"Mulai saat itulah, saya gandrung mempelajari seni potong rambut," kata Anang.

Ketika masuk SMA TNH Mojokerto, setiap pagi, Anang menjadi tukang cukur di kompleks sekolahnya dengan difasilitasi seorang guru. Pelanggannya adalah anak–anak SD TNH.

Selain belajar mencukur rambut, di usia remaja, Anang juga mempelajari dunia fotografi dan melukis. Menurut Anang, kemampuan mencukur rambut, fotografi, dan melukis akan menjadi bekalnya untuk berjuang setelah lulus SMA.

Pasalnya, kepada Anang, ayahnya secara gamblang mengaku tidak mampu membiayainya hingga kuliah. Masih ada adik-adik Anang yang harus disekolahkan. Namun, Anang mengaku tetap ingin kuliah dengan biaya hasil usahanya.

Setelah lulus SMA, ia lalu ikut tes masuk perguruan tinggi dengan mengambil jurusan Peternakan. Ia merasa, jurusan tersebut dapat mendukung cita–citanya menjadi lurah di kampung halaman. Pada waktu yang sama, ia juga ikut tes seleksi masuk Akabri.

"Pada saat itu juga sudah terjadi polemik. Anang nggak mungkin masuk Akabri karena yang masuk Akabri itu anaknya jenderal atau anaknya penggede yang banyak uangnya, sedangkan saya hanyalah anak tukang cukur di bawah pohon asem. Pada saat itu miris juga waktu menjalani tes masuk Akabri. Namun, pada saat pengumuman hasil seleksi, saya dinyatakan lulus Akabri dengan nomor urut 43 dari 203 peserta yang dinyatakan lulus," cerita dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com