Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingatkan Perlunya Antisipasi Dampak Konflik Korut dan Korsel

Kompas.com - 24/08/2015, 12:27 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa pemerintah perlu mengantisipasi perkembangan dunia, termasuk ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara akhir-akhir ini. Perseturuan dua negara tersebut diprediksi memengaruhi kondisi perekonomian dunia yang berimbas pada perekonomian nasional.

Saat memberikan pengarahan kepada jajaran pemerintahan di Istana Bogor, Senin (24/8/2015), Presiden menyampaikan bahwa pelambatan ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara lain. Negara tetangga pun mulai mengalami krisis yang sama.

"Yang lebih berat dari kita, negara-negara di dekat kita, tetangga-tetangga kita juga sama mengalami, baik karena krisis Yunani beberapa bulan lalu, baik juga karena kenaikan suku bunga Amerika, depresiasi Yuan di China, dan yang terakhir, sehari dua hari juga berpengaruh terhadap ekonomi adalah ramainya antara Korea Selatan dan Korea Utara. Hal-hal tersebut perlu diantisipasi bersama," kata Jokowi.

Ia meminta semua jajaran pemerintahan memiliki pemikiran yang sama dan patuh terhadap garis besar kebijakan yang telah ditetapkan. Ia meminta agar jangan sampai ada aparat pemerintah yang masih di luar garis kebijakan itu.

Presiden juga menekankan pentingnya realisasi belanja pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika belanja pemerintah terealisasi dengan baik, maka belanja swasta nasional maupun asing diharapkan bisa terdorong.

"Ekonomi yang baik itu ditopang banyak hal, APBN, oleh APBD, BUMN, dan juga investasi swasta. Artinya kalau belanja, spending goverment baik di APBN, APBD, belanja di BUMN, belanja swasta nasional dan asing itu bisa bergerak. Itulah yang akan memberikan pertumbuhan ekonomi," kata Presiden.

Ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara meningkat setelah kedua negara tersebut saling meluncurkan tembakan artileri. Pada Jumat (21/8/2015), Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk berada dalam kondisi siaga perang. Angkatan Darat Korea Selatan memuntahkan puluhan tembakan artileri ke seberang perbatasan setelah sebelumnya militer Korea Utara menembak sebuah pengeras suara di sebuah kota perbatasan yang mengumandangkan propaganda anti-Pyongyang. Aksi tukar tembakan artileri pada Kamis (20/8/2015) itu merupakan yang pertama dalam 10 bulan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com