Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Saya Enggak Peduli Siapa Bekingnya, Kita "Sikat"!

Kompas.com - 23/08/2015, 15:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku akan menindak tegas semua oknum yang membuat lambat proses waktu tunggu bongkar muat peti kemas di pelabuhan (dwell time). Rizal berjanji akan membuat gebrakan dan menindak para pemain di pelabuhan.

"Saya enggak peduli siapa bekingnya, apa permainannya, akan kita 'sikat'. Kita akan gebrak. Siapa pun yang ngaco, pasti kita sikat," kata Rizal di kediamannya di Jakarta Selatan, Minggu (23/8/2015).

Rizal menargetkan secara khusus perbaikan proses dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia mengaku telah memiliki informasi mengenai permainan yang menyebabkan lambatnya proses dwell time di pelabuhan tersebut dan telah menyampaikannya kepada Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti serta Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Langkah pertama yang akan dilakukan Rizal adalah membedah masalah dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok mulai pekan depan. Ia berencana membagi dua jalur masuk importir dengan tanda merah dan hijau.

Jalur merah untuk para importir diduga bermasalah. Masalah yang dimaksud Rizal adalah spesifikasi barang yang tidak sesuai sampai dengan secara sengaja menyimpan peti kemas di pelabuhan untuk menghemat biaya operasional.

"Jalur hijau itu importir terpercaya. Nyaris lewat begitu saja, tanpa pemeriksaan. Jadi, kita akan tingkatkan jumlah importir di jalur hijau," ucap Rizal.

Selanjutnya, Rizal akan merevisi peraturan mengenai tarif penyimpanan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Rizal, masalah tarif ini menjadi salah satu penyebab banyaknya peti kemas yang disimpan di pelabuhan tersebut.

"Kami akan benahi pricing-nya agar jangan terlalu murah karena menyimpan di pelabuhan lebih murah dibanding disimpan di gudang swasta," ujarnya.

Kemudian, Rizal akan meminta kementerian/lembaga lain untuk menambah fungsi kereta barang agar bisa beroperasi dari titik bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia yakin, proses pengiriman peti kemas akan semakin cepat dan murah dengan mengoptimalkan kereta barang.

Lebih lanjut, Rizal juga meminta sistem teknologi informasi di Pelabuhan Tanjung Priok diperkuat. Dengan sistem tersebut, Rizal menargetkan proses pencarian peti kemas semakin mudah dan menekan potensi permainan dari oknum tertentu.

"Bukan hanya hajar mafianya, tetapi perbaiki sistemnya," ucap Rizal.

Perbaikan proses dwell time menjadi tugas khusus yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Rizal. Jokowi meminta Rizal membenahi proses dwell time menjadi 3-4 hari dari saat ini yang masih di atas lima hari. (Baca: Jokowi Beri Target Khusus ke Rizal Ramli untuk Tangani "Dwell Time" Hanya 3-4 Hari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com