Suprasetyo mengatakan, berdasarkan informasi dari masyarakat, pesawat jenis ATR 42 itu jatuh di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang setelah menabrak Gunung Tangok, pada Minggu sore.
Penemuan yang disampaikan oleh pihak Kementerian Perhubungan adalah berdasarkan laporan dari masyarakat. Mengenai kondisi pesawat dan seluruh awak juga penumpang akan dijelaskan setelah proses pencarian dan evakuasi yang akan dilanjutan esok pagi.
"Soal ketiadaan radar GPS, itu hasil investigasi KNKT," lanjut Suprasetyo.
Pesawat milik Trigana Air dengan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil hilang kontak pada Minggu (16/8/2018) pukul 14.55 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN membawa sebanyak 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, dua anak, dan tiga bayi. Pesawat diawaki oleh pilot Capt Hasanudin, FO Aryadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario.
Pesawat berangkat dari Sentani pada pukul 14.21 WIB dan seharusnya sampai di Oksibil pukul 15.16 WIB.