Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran di Depan Gedung KPK Ini Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu

Kompas.com - 06/08/2015, 02:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Jakarta (MPJ) serta Front Mahasiswa Pembela Kebenaran dan Ikatan Generasi Muda Kristiani melakukan aksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/8/2015).

Dalam aksinya massa menuntut lembaga antirasuah untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kerugian negara yang disebabkan oleh pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Demonstran yang sebagian besar ibu-ibu itu datang menumpang dua bus Metromini sewaan. Beberapa juga terlihat datang dengan menggendong anak balitanya.

Salah seorang demonstran bernama Yati mengatakan, sebagian besar massa yang ikut aksi ini adalah warga Manggarai, Jakarta Selatan. Mereka dibayar Rp 50 ribu untuk berteriak-teriak mengecam Ahok di depan gedung KPK.

"Kalau gak dapat uang saya mah gak mau ikut," kata Yati (38) saat ditanya di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/8/2015).

Meski semangat berteriak-teriak, Yati mengaku tidak paham apa yang diprotesnya. Dia tidak tahu ada masalah dengan pembelian lahan RS Sumber Waras seperti yang disampaikan orator aksi.

"Saya ikut-ikut aja, baru diajak pagi tadi. Saya gak tau masalahnya apa," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan peserta aksi lain, yang juga mengaku diberi uang Rp 50 ribu oleh koordinator aksi. Meski begitu, ada juga yang merasa tidak puas dengan imbalan tersebut.

"Sama dapat Rp 50 ribu. Tapi kok kami ngga dapat makan (nasi box)," kata Juju yang juga seorang ibu rumah tangga dari kawasan Manggarai.

Aksi ini hanya berlangsung sekitar setengah jam saja. Tidak ada perwakilan dari KPK yang menemui mereka. Tak nampak juga ada perwakilan demonstran yang masuk ke gedung untuk menyerahkan data.

Setelah puas berteriak-teriak mereka meninggalkan KPK dengan kembali menumpang Metromini. Tapi sebelumnya orator sempat menyampaikan bahwa mereka akan kembali lagi besok jika tuntutan tak dipenuhi KPK. (Wahyu Aji)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com