Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Presiden Perlu Kabinet yang Menterinya Dipercaya Publik"

Kompas.com - 05/08/2015, 16:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarta Danusubrata memahami keinginan masyarakat dan kelompok relawan Presiden Joko Widodo agar Presiden melakukan perombakan kabinet atau reshuffle, khususnya tim ekonomi. Sidarta memahami adanya pelambatan, terutama di bidang ekonomi. Situasi ini dinilainya tidak baik jika didiamkan lebih lama lagi.

"Kita bisa mengerti bahwa ada pelambatan, terutama di bidang ekonomi. Dalam situasi ekonomi global yang tidak baik, pelambatan bukan hanya terjadi sekarang, tetapi sudah mulai 2012, jadi memang dibutuhkan sosok-sosok yang mempu me-rebound kembali," kata Sidarta di Kantor Wantimpres, Rabu (5/8/2015).

Hari ini, Sidarta dan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih menerima kedatangan kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi. Menurut Sidarta, masukan dari Seknas yang mendorong reshuffle kabinet akan ditampung Wantimpres, untuk kemudian disampaikan kepada Presiden.

Sidarta sepakat tim ekonomi Kabinet Kerja memerlukan tokoh yang bisa memperbaiki perekonomian dalam negeri. Dalam kondisi seperti ini, kata dia, pemerintah memerlukan kepercayaan masyarakat.

"Bahwa pemerintahan ini dalam ekonomi kayak begini, pemerintah butuh public trust (kepercayaan publik), yang dipercaya publik dan market (pasar). Artinya apa, menteri-menterinya harus sudah selesai dengan diri dan keluarganya," tutur dia.

Berdasarkan hasil survei yang diamati Wantimpres, masyarakat tampaknya hanya percaya kepada Jokowi sebagai Presiden. Namun, kepercayaan terhadap kabinet Jokowi masih belum sepenuhnya.

Meskipun demikian, Sidarta mengembalikan kepada Jokowi untuk mengambil kebijakan yang tepat terkait perbaikan kinerja kabinet ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com