JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarta Danusubrata memahami keinginan masyarakat dan kelompok relawan Presiden Joko Widodo agar Presiden melakukan perombakan kabinet atau reshuffle, khususnya tim ekonomi. Sidarta memahami adanya pelambatan, terutama di bidang ekonomi. Situasi ini dinilainya tidak baik jika didiamkan lebih lama lagi.
"Kita bisa mengerti bahwa ada pelambatan, terutama di bidang ekonomi. Dalam situasi ekonomi global yang tidak baik, pelambatan bukan hanya terjadi sekarang, tetapi sudah mulai 2012, jadi memang dibutuhkan sosok-sosok yang mempu me-rebound kembali," kata Sidarta di Kantor Wantimpres, Rabu (5/8/2015).
Hari ini, Sidarta dan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih menerima kedatangan kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi. Menurut Sidarta, masukan dari Seknas yang mendorong reshuffle kabinet akan ditampung Wantimpres, untuk kemudian disampaikan kepada Presiden.
Sidarta sepakat tim ekonomi Kabinet Kerja memerlukan tokoh yang bisa memperbaiki perekonomian dalam negeri. Dalam kondisi seperti ini, kata dia, pemerintah memerlukan kepercayaan masyarakat.
"Bahwa pemerintahan ini dalam ekonomi kayak begini, pemerintah butuh public trust (kepercayaan publik), yang dipercaya publik dan market (pasar). Artinya apa, menteri-menterinya harus sudah selesai dengan diri dan keluarganya," tutur dia.
Berdasarkan hasil survei yang diamati Wantimpres, masyarakat tampaknya hanya percaya kepada Jokowi sebagai Presiden. Namun, kepercayaan terhadap kabinet Jokowi masih belum sepenuhnya.
Meskipun demikian, Sidarta mengembalikan kepada Jokowi untuk mengambil kebijakan yang tepat terkait perbaikan kinerja kabinet ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.