Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 705 Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah Telah Mendaftarkan Diri

Kompas.com - 29/07/2015, 18:12 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, sebanyak 705 bakal pasangan calon kepala daerah telah terdaftar di KPU daerah. Namun, jumlah itu masih dapat berubah.

"Sampai saat ini informasi yang berkembang sampai dengan semalam itu ada 705 pasangan calon yang sudah masuk ke kami datanya. Dan kami terus merekap datanya dari teman-teman di daerah," kata Ferry, di Kantor KPU, Rabu (29/7/2015).

Ia mengatakan, dari 269 wilayah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015 mendatang, ada satu wilayah yang hingga kini belum memiliki bakal pasangan calon kepala daerah, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur di Sulawesi Utara.

Sementara, ada sebelas wilayah yang hingga kini hanya satu pasangan calon yang mendaftarkan diri. Kesebelas wilayah itu adalah Kabupaten Asahan di Sumatera Utara, Kabupaten Serang di Banten, Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat, dan Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah. Kemudian, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Blitar, dan Kota Surabaya di Jawa Timur, dan Kabupaten Timur Tengah Utara di Nusa Tenggara Timur.

"Lalu ada Kota Samarinda di Kalimantan Timur dan Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat. Untuk yang belum ada calon adanya di Sulawesi Utara," ujarnya.

Ia menambahkan, jumlah tersebut nantinya masih dapat berkurang. KPU saat ini tengah melakukan proses sosialisasi hingga 31 Juli 2015. Nantinya, pada 1 Agustus 2015, KPU akan kembali membuka pendaftaran hingga 3 Agustus 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com