Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel KPK Juga Akan Telusuri Kabar Capim Punya Dua Istri

Kompas.com - 10/07/2015, 13:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya menilai kompetensi dan integritas para calon pimpinan KPK. Namun, Pansel juga akan menelusuri rekam jejak hingga latar belakang keluarga calon.

Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengungkapkan, pihaknya saat ini sudah mencatat banyak pengaduan yang disampaikan masyarakat terkait rekam jejak masing-masing calon. Salah satunya adalah adanya capim KPK yang beristri dua.

"Hati-hati dia ada istri dua, sampai kayak begitu. Saya teman SMA-nya, atau teman SD. Jadi banyak informasinya," kata Destry menirukan isi pengaduan tersebut di Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Terkait informasi itu, Destry mengungkapkan, Pansel nantinya akan mengecek kebenarannya dengan mewawancarai teman atau kolega kerjanya.

"Kami cek sama temannya, atau waktu di sini kami tahu dia dosen di mana, ya bisa kami sambil cek. Ada lah caranya," kata dia.

Menurut ekonom dari Mandiri Institute itu, Pansel juga akan sangat hati-hati dalam menindaklanjuti informasi yang diberikan. Pansel pun akan melibatkan lembaga lain, seperti Badan Intelijen Negara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan lembaga swadaya masyarakat untuk turut menelusuri rekam jejak semua calon.

"Di Facebook bahkan ada web khusus pokoknya memonitor capim KPK. Itu detail banget. Dia sudah dapat 100 informasi 100 capim, si ini pernah apa pernah apa," kata Destry.

Pada 8 Juli lalu, Pansel KPK sudah menggelar tes tertulis dan pembuatan makalah di gedung Pusdiklat Setneg, Cipete. Sebanyak 190 peserta capim KPK hadir dari 194 orang yang diloloskan oleh Pansel KPK.

Pada 9-10 Juli, semua makalah dan hasil ujian tertulis akan dinilai oleh tim independen yang terdiri dari akademisi, praktisi, hingga pegiat antikorupsi. Hasilnya, akan diumumkan pada tanggal 14 Juli 2015 melalui jumpa pers yang akan dilakukan Pansel KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com