Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutiyoso Akan Fokus Jelaskan Intelijen Ekonomi Saat "Fit and Proper Test"

Kompas.com - 30/06/2015, 11:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengaku siap menjalani fit and proper test yang dilaksanakan Komisi I DPR, Selasa (30/6/2015). Salah satu persoalan yang menjadi perhatian Sutiyoso adalah ekonomi.

"Prinsipnya kita fokus pada ekonomi," kata Sutiyoso di Kompleks Parlemen, Selasa.

Saat disinggung apakah persoalan kejahatan siber juga akan dikemukakan dalam fit and proper test hari ini, Sutiyoso tak menampik. Namun, yang menjadi fokus Sutiyoso dalam pemaparan visi dan misinya ke Komisi I adalah persoalan ekonomi.

"Prinsipnya kita fokus ekonomi," ujarnya.

Sutiyoso tidak menjelaskan secara rinci mengenai visi misinya di bidang ekonomi, jika menjabat sebagai orang nomor satu di intelijen.

Selama ini, Sutiyoso diketahui tidak memiliki rekam jejak memimpin institusi ekonomi apapun. Di militer, Sutiyoso terakhir menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya hingga 1997. Setelah itu, Sutiyoso memulai karier birokrasi dengan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, sejak 1997 hingga 2007.

Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais mengatakan, Fraksi PAN akan fokus bertanya kepada Sutiyoso terkait ancaman intelijen siber dan intelijen ekonomi yang akan dihadapi BIN ke depan. (Baca: PAN Akan Fokus Cecar Sutiyoso soal Intelijen Siber dan Ekonomi)

"Karena dua hal itu meruapkan hal yang baru dan kami ingin mendapat pandangan dari Sutiyoso yang merupakan mantan petinggi Kopassus dan gubernur itu," kata Wakil Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais.

Dalam hal ekonomi, Fraksi PAN ingin mengetahui seberapa jauh kemampuan Sutiyoso dalam membaca persoalan ekonomi global saat ini.

Ekonomi merupakan hal krusial yang dampaknya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ia khawatir, jika Indonesia tidak siap menghadapi tantangan ekonomi justru hanya akan menjadi negara konsumen di kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com