JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya berpendapat bahwa puluhan ribu jam tangan bantuan dari kawan-kawan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk para prajurit TNI bukan merupakan gratifikasi untuk Panglima.
"Kecuali jam itu dikasih ke Panglima atau keluarga Panglima, baru gratifikasi," ujar Fuad saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2015).
Fuad menegaskan bahwa penerimaan bantuan tersebut memenuhi rasa etis pejabat pemerintahan. Jam-jam tersebut, kata Fuad, diberikan kepada prajurit TNI yang memang membutuhkannya, bukan ke Panglima secara personal.
"Sangat etis juga karena berkali-kali kan dibilang bahwa jam itu bukan menggunakan anggaran negara," ujar Fuad.
Fuad mengatakan, 55.000 jam tangan tersebut dibagikan Panglima kepada prajuritnya untuk memberikan pesan bahwa waktu sangatlah berharga bagi prajurit TNI. Selain itu, Moeldoko juga ingin memberikan penghargaan kepada prajurit yang bertugas di garda depan Nusantara. Oleh karena itu, jam-jam tangan itu dibagikan ke personel Babinsa, Danramil dan personel TNI di perbatasan. (Baca Ini Alasan Panglima TNI Bagikan 55.000 Jam Tangan ke Prajuritnya)
"Mereka kan jauh di pelosok. Harus kita kasih perhatian dong," ujar Fuad.
Jam tangan tersebut akan dibagikan bertahap sesuai dengan jadwal kunjungan Moeldoko. Saat ini Moeldoko dan stafnya tengah berkunjung ke provinsi-provinsi, antara lain Lampung, Bengkulu, Sumatera Utara. Jam tangan itu diberikan sebagai kenang-kenangan menjelang masa tugasnya berakhir. (Baca Kenang-kenangan Pensiun, Moeldoko Bagikan 55.000 Jam Tangan untuk Prajurit TNI)
"Saya telah membuat jam tangan untuk para prajurit, Danramil, Babinsa serta Satgas Pengamanan Perbatasan di pos terluar. Ada 55 ribu unit yang akan saya bagikan, cukup banyak untuk kalian," ujar Moeldoko di Markas Korem 042/Gatam, Jalan Teuku Umar, Kota Bandar Lampung, Selasa (19/5/2015).
Mendengar itu, prajurit TNI yang memenuhi lapangan tersebut bersorak-sorai sembari bertepuk tangan riuh. Moeldoko berpesan supaya jam tangan tersebut dijaga baik-baik oleh prajurit. "Jam tangan yang saya berikan jangan dijual ya," kata Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.