Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Wapres Bantah JK Berbeda Kepentingan dengan Jokowi

Kompas.com - 20/05/2015, 06:45 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah menampik pendapat yang menyebutkan bahwa Kalla memiliki kepentingan berbeda dengan Presiden Joko Widodo. Menurut Husain, selama ini keduanya selalu berkoordinasi ketika mengambil keputusan strategis.

Ia menekankan, Wapres selalu mendukung kebijakan yang diambil Presiden, termasuk mengenai penunjukkan Kepala Kepolisian RI.

"Tidak benar bahwa Pak JK berbeda kepentingan dengan Pak Jokowi karena setiap pengambilan keputusan strategis keduanya saling berdiskusi. Yang faktanya seluruh kebijakan Presiden selalu didukung oleh Wapres, misalnya dalam penentuan Kapolri," kata Husain melalui pesan singkat, Selasa (19/5/2015) malam.

Ia menanggapi pernyataan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan yang menilai JK-Jokowi kerap berbeda pendapat dalam menyikapi isu tertentu. Menurut Topan, salah satu contoh perbedaan pendapat di antara keduanya adalah ketika Kalla meminta agar proses hukum terhadap pimpinan KPK tetap berjalan. Hal tersebut dinilai bertolak belakang dengan pernyataan Jokowi yang meminta lembaga penegak hukum menghentikan upaya kriminalisasi.

Topan juga berpendapat bahwa ketidakselarasan tersebut muncul karena Jokowi dan Kalla memiliki kepentingan yang berbeda. Begitu pula dengan latar belakangnya. Ia mengatakan, Kalla merupakan politisi dan pengusaha yang memiliki banyak kepentingan politik. Sementara Jokowi yang merupakan orang baru di partai politik dianggap terlihat masih banyak diintervensi oleh partai pengusungnya.

Sementara itu, Husain menyampaikan bahwa Kalla tidak pernah berbeda sikap dengan Jokowi. Selama ini, kata dia, Kalla pun menolak terjadinya kriminalisasi.

"Bahwa tidak boleh ada kriminalisasi untuk siapa pun di negeri ini. Yang dimaksud kriminalisasi kata Pak JK yaitu tidak ada masalah tapi diada-adakan," tutur dia.

Namun jika ada masalah yang sudah masuk ranah hukum, Kalla menilai sedianya masalah tersebut diproses secara hukum sesuai dengan aturan negara. Husain juga mengkritik Topan yang dianggapnya tidak sesuai jika sebagai aktivis antikorupsi ia justru melihat permasalahan dengan pendekatan politis.

"Idealnya kan dia melihatnya dari kacamata prosedur hukum sehingga konklusinya bahwa antara pernyataan Pak Jokowi dengan JK saling mendukung dan melengkapi. Bukan justru menilai ada perbedaan," ucap Husain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Tiga Korban Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Tiga Korban Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com