Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Prioritaskan Reformasi Polri dalam Agenda Penegakan Hukum

Kompas.com - 30/04/2015, 17:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengamat politik dan aktivis mendesak agar Presiden Joko Widodo segera melakukan pembenahan berupa reformasi di tubuh Polri. Hal itu sebagai salah satu bentuk perwujudan agenda penegakan hukum yang diwacanakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Lemahnya ruang evaluasi serta minimnya agenda akuntabilitas membuat kepolisian seakan begitu lentur dan tidak dapat disentuh secara hukum. Itulah pentingnya Jokowi untuk melakukan reformasi Polri sebagai prioritas agenda penegakan hukum," ujar Kepala Biro Riset Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Puri Kencana Putri, di Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Puri mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diubah dalam tatanan kerja Polri. Misalnya, mengenai struktur kepemimpinan operasional. Luasnya kewenangan Polri harus direspon dengan bagaimana mengefektifkan sistem evaluasi.

Puri mengatakan, struktur kepemiminan Polri seharusnya dapat diawasi oleh eksekutif, atau presiden sebagai pemimpin tertinggi. Saat fungsi pengawasan operasionalisasi sulit dilakukan, presiden dapat memikirkan untuk memecah atau melakukan desentralisasi kewenangan kepada lembaga lain.

Puri membagi faktor-faktor akuntabilitas Polri ke dalam tiga hal. Pertama, faktor akuntabilitas dan transparansi operasional. Hal itu mencakup fungsi penegakan hukum dan pelayanan publik yang sejalan dengan tingkat kepuasan publik.

Kemudian dalam bidang anggaran, Polri dituntut untuk memberikan tanggung jawab secara terbuka dan transparan mengenai dukungan negara dalam peningkatan kapasitas Polri. Hal itu sejalan dengan agenda pemberantasan korupsi.

Selanjutnya, Polri juga dituntut untuk menggunakan perangkat pengawas internal dan eksternal secara lebih efektif. Menurut Puri, perangkat kepolisian, seperti Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri sebaiknya digunakan dengan mengedepankan prinsip profesionalitas ketimbang keberpihakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com