Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Anggap Kisruh KPK-Polri Sudah Mereda

Kompas.com - 17/04/2015, 19:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan, kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah mereda.

"Kisruh-kisruh itu sekarang sudah mereda," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Badrodin mengakui, hubungan yang tidak harmonis antara Polri dengan KPK sempat terjadi beberapa bulan terakhir. Ketidakharmonisan tersebut, lanjut Badrodin, lantaran persoalan politik semata. (baca: Badrodin Jadi Kapolri, Polri-KPK Diminta Perbaiki Hubungan)

"Ada politiknya nimbrung, di satu sisi publik terus memberi tekanan, jadi ramai, jadi makin kompleks," ujar Badrodin.

Namun, kini kekisruhan itu sudah mereda. Ia berharap lembaga penegak hukum akan saling bersinergi satu sama lain. Di internal Polri, Badrodin akan memperkuat soliditas internal sekaligus meningkatkan profesionalitas.

Pada Senin (20/4/2015) mendatang, Badrodin akan mengumpulkan kepala satuan wilayah setingkat Kapolda dan Kapolres untuk mewujudkan hal itu.

"Acara namanya commander wish. Saya akan menyampaikan komitmen dan visi misi saya ke semuanya," ujar Badrodin.

Pascapenetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, Polri langsung menjerat dua pimpinan KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, sebagai tersangka. Kepolisian juga sempat membidik para penyidik KPK terkait kepemilikan senjata api.

Belakangan, hakim Sarpin Rizaldi memutuskan penetapan tersangka Budi tidak sah dan KPK dianggap tidak berwenang mengusut kasus itu. Kasus Budi lalu dilimpahkan ke Kejaksaan Agung dan Kejaksaan melimpahkan ke Kepolisian. (baca: Badrodin Haiti Benarkan Budi Gunawan Diusulkan Jadi Salah Satu Kandidat Wakapolri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com