Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: "Ngapain" Bentuk Polisi Parlemen?

Kompas.com - 17/04/2015, 19:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengisyaratkan menolak usul DPR RI soal pembentukan polisi parlemen. Badrodin mengungkapkan bahwa semestinya Pasukan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI yang ditingkatkan dari segi kualitas maupun kuantitas.

"Kalau kurang, ya ditingkatkan jumlahnya. Ya, kalau orangnya kurang gagah, harus direkrut ulang, gitu loh," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

"Lagi pula (Kompleks Parlemen) dari ujung ke ujung jalan kaki saja juga sampai, ngapain pakai bentuk begitu," lanjut dia.

Namun, saat dimintai penegasan apakah dia menolak atau menyetujui usulan tersebut, Badrodin menolak jika pernyataannya itu disimpulkan bahwa dia tidak ingin polisi parlemen dibentuk. (Baca: Pimpinan Baleg DPR: AC Bisa Saja Dikasih Racun, Mati Kita)

"Siapa yang bilang enggak setuju? Kamu (wartawan) loh yang bilang enggak setuju," ujar Badrodin seraya tertawa.

Badan Legislasi DPR RI sedang menggodok wacana polisi parlemen untuk memperketat pengamanan di Kompleks Parlemen. Jika selama ini keamanan Kompleks Parlemen di bawah kendali Polisi Pam Obvit (Pasukan Pengamanan Objek Vital) dan petugas Pengamanan Dalam, nantinya akan dibentuk polisi parlemen. (Baca: Ketua DPR: Kalau Ada Polisi Parlemen, Rakyat Akan Mudah Sampaikan Aspirasi)

Berdasarkan draf dokumen desain dan konsep usulan parliamentary police (polisi parlemen) yang didapat Kompas.com, pimpinan tertinggi polisi parlemen nantinya akan diisi direktur polisi parlemen yang dijabat oleh anggota Polri berpangkat brigadir jenderal polisi.

Direktur dibantu oleh dua unsur pembantu pimpinan, yakni kasubagrenmin dan kasubagbinops. Kepalanya dijabat polisi berpangkat komisaris besar polisi (kombespol).

Polisi parlemen membutuhkan 1.194 personel, dari tingkatan direktur tingkat bawah. Polisi parlemen ini juga akan diberikan berbagai fasilitas, mulai dari kantor, hingga mes atau asrama personel. (Baca: Wapres Nilai Tak Ada Urgensinya Pembentukan Polisi Parlemen)

Polisi parlemen ini juga akan dibekali alat pemadam api ringan sebanyak 60 buah. Mereka juga dibekali dengan senjata, yakni senjata api berlaras pendek sebanyak 250 unit dan berlaras panjang sebanyak 100 unit.

Selain itu, para pimpinan di polisi parlemen ini juga akan diberi rumah dinas. Ada 130 rumah dinas yang direncanakan untuk dianggarkan, termasuk golf car sebanyak 7 unit, sepeda gunung 20 unit, dan berbagai peralatan lainnya dalam menjalankan tugas pengamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com