"Kami diundang buat memaparkan program," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Selain itu, Yasonna juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait isu reshuffle atau perombakan yang belakangan beredar. Menurut dia, Kalla juga memastikan tak akan ada reshuffle.
"Tidak ada sama sekali. Pak JK bilang juga enggak ada," kata dia.
Meski yakin telah bekerja dengan baik, Yasonna mengaku siap jika menjadi bagian dari perombakan kabinet.
"Kalau kamu lihat saya senyum seperti ini, sudah mantap kali," kata dia.
Kinerja Kementerian Hukum dan HAM serta performa Yasonna menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu, ia mewacanakan revisi peraturan pemerintah terkait pemberian remisi bagi koruptor. Ia memandang aturan itu perlu direvisi karena dianggap mendiskriminasi koruptor.
Terakhir, Yasonna juga disorot atas keputusannya mengakui kepengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono yang menimbulkan kontroversi berkepanjangan. Sebelumnya, Menkumham juga dianggap menyalahi wewenang karena mengesahkan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan kubu Romahurmuziy. Fraksi partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih pun menggulirkan hak angket atas kebijakan Yasonna itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.