Selanjutnya, demi menangkal paham tersebut masuk ke Indonesia, TNI AD mengoptimalkan peran bintara pembina desa (babinsa) di lingkungan terkecil masyarakat. TNI juga akan mendorong kewaspadaan terhadap ancaman ISIS tersebut melalui kerja sama aparat Polri, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), serta perangkat lingkungan.
"Dengan begitu, benteng untuk menangkal masuknya ajaran ISIS ini sudah ada di lingkungan terkecil masyarakat," kata KSAD yang ditemui di sela latihan dasar kemiliteran "Back to Basic" yang digagas Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Bantir, Kompleks Rindam IV/Diponegoro, Sumowono, Kabupaten Semarang, Senin (23/3/2015).
Menurut Gatot, peran TNI AD melalui babinsa bersama dengan aparat kepolisian dan para pemangku wilayah (RT/RW) adalah menjelaskan kepada masyarakat agar lebih waspada dan jeli dalam mengamati lingkungannya.
"Sistem tamu menginap lebih dari 24 jam wajib lapor harus digalakkan lagi sehingga jika ada hal yang aneh atau mencurigakan, masyarakat dapat segera melapor kepada para pemangku lingkungan," imbuh Gatot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.