Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Diberi Waktu Sepekan untuk Sikapi Peringatan KMP

Kompas.com - 16/03/2015, 17:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Ade Komarudin, menyatakan bahwa rencana pengajuan hak angket merupakan peringatan keras untuk Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Ia menganggap Yasonna melakukan intervensi politik dalam konflik internal Partai Golkar.

Ade memberi waktu kepada Menkumham untuk memperbaiki kesalahannya sebelum angket tersebut benar-benar digulirkan.

"Jika Menkumham tidak menggubris warning kami, kami akan lakukan ini (pengajuan angket) dan kami terus lakukan koordinasi," kata Ade di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Ade mengaku telah melakukan koordinasi dengan semua fraksi partai anggota KMP, termasuk Fraksi Partai Demokrat, untuk menggulirkan angket jika tetap mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono. (Baca: Fahri: Angket DPR untuk Menyelidiki Loyalitas Ganda Menteri Yasonna)

Ancaman pengajuan hak angket diberikan lantaran KMP memiliki informasi jika Menkumham bekerja atas dasar politik dan Presiden Joko Widodo tidak mengetahuinya.

Ia menyebutkan, waktu yang diberikan untuk Menkumham setidaknya dalam sepekan ke depan sebelum masa reses DPR berakhir dan memasuki masa sidang yang baru. (Baca: Agung Laksono Anggap Bambang dan Ade Komarudin Bukan Lagi Pimpinan Fraksi)

"Kami sudah mengonfirmasi, Presiden tidak dominan menguasai persoalan ini, sementara tanggung jawab ada di Presiden selaku kepala pemerintahan," ujar Ade.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo, mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan draf pengajuan hak angket. Anggota Komisi III DPR itu mengaku akan segera menggalang dukungan mulai pekan depan.

"Saya menduga skenario ini diciptakan dengan menggunakan Menkumham sebagai pelatuknya," ucap Bambang.

Golkar kubu Agung maupun PPP kubu Romahurmuziy melarang anggotanya di DPR untuk mendukung hak angket. (Baca: Kubu Agung Ancam Pecat Anggota F-Golkar yang Dukung Angket untuk Menkumham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com