Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK: Kejahatan terhadap Anak Biasanya Tergorganisir

Kompas.com - 13/03/2015, 07:01 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap melakukan upaya perlindungan terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana. Menurut Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, kasus tindak pidana terhadap anak meningkat sejak beberapa waktu terakhir.

Sepanjang 2014, LPSK menerima kurang lebih 179 permohonan kasus terkait anak.

"Dari jumlah tersebut, terbagi dalam 144 kasus trafficking, 16 pencabulan, 11 penelantaran, 5 penganiayaan dan 3 perkosaan. Dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (trafficking), di dalamnya juga termasuk klasifikasi tindak pidana pemerasan, perbudakan dan eksploitasi seksual," kata Haris melalui siaran pers, Jumat (13/3/2015).

Kendati banyak kasus yang dilaporkan, menurut dia, tidak semua kasus diusut hingga persidangan. Ia menduga ada tekanan-tekanan yang dialami anak korban maupun saksi untuk mengungkapkan kasus yang mereka alami.

"Apalagi, tindak pidana yang melibatkan anak, biasanya dilakukan oleh kelompok atau disebut sebagai kejahatan terorganisir," sambung Haris.

Sesuai dengan Undang-Undang tentang Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK berkewajiban memberikan perlindungan baik fisik maupun psikis. Terkait perlindungan terhadap anak, menurut Haris, LPSK harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari orang tua. Namun, aturan mengenai izin dari orang tua ini bisa dilompati ketika orang tua diduga sebagai pelaku tindak kejahatan terhadap anak.

"Karena itulah, untuk beberapa kasus ada pengecualian,” ujarnya.

Pengecualian seperti dimaksud Pasal 29A UU No 31 Tahun 2014 ini dalam hal orang tua/wali diduga sebagai pelaku tindak pidana terhadap anak yang bersangkutan, menghalang-halangi anak yang bersangkutan dalam memberikan kesaksian, tidak cakap menjalankan kewajiban sebagai orang tua/wali, anak tidak memiliki orang tua/wali serta orang tua/wali anak tidak diketahui keberadaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com