Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara dengan Penyidik Polri tentang Penangkapan Bambang Widjojanto (3)

Kompas.com - 03/03/2015, 18:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penangkapan Wakil Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh para penyidik Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri pada 23 Januari 2015 lalu, menimbulkan polemik di masyarakat. Ada yang menilai, penanganan kasus ini dan penangkapan Bambang janggal.

Bambang ditangkap atas dugaan terlibat dalam memerintahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang Mahkamah Konstitusi, 2010 silam.

Pada artikel sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Komisari Besar Daniel Bolly Tifaona menjelaskan, penyelidikan kasus Bambang telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur. (Baca: Wawancara dengan Penyidik Polri tentang Penangkapan Bambang Widjojanto (1))

Menurut Daniel, penyidik telah memberikan toleransi terkait banyak hal kepada Bambang selama proses penangkapannya. Beberapa di antaranya antara lain memborgol tangan Bambang ke depan dan memperbolehkan putri Bambang ikut ke Bareskrim Polri. (Baca: Wawancara dengan Penyidik Polri tentang Penangkapan Bambang Widjojanto (2)).

Selanjutnya, Daniel pun menceritakan kronologi ketika tim penyidik membawa Bambang serta putrinya dari lokasi penangkapan ke ruangan penyidik. Berikut kutipan wawancara tersebut:

Apa yang terjadi di dalam mobil antara penyidik dengan Bambang dan anaknya?

Mobil yang dipakai itu mobil saya, Fortuner. Yang ada di dalam mobil itu sopir saya, satu penyidik saya di sampingnya. Kemudian, di kursi tengah kiri, ada Pak Victor dan saya di kursi sebelah kanan. Nah, di kursi tengah itu Pak Bambang dengan memangku anaknya yang perempuan. (Baca: Kombes Victor Ikut Menangkap Bambang Widjojanto atas Perintah Kabareskrim)

Yang perlu dicatat, saya ini perokok berat. Rokok itu sudah saya pegang. Tapi, saya masih bertanya ke Pak Bambang. Pak, Bapak alergi asap rokok enggak? Dia jawab iya, alergi. Saya bilang, ini demi Pak Bambang ya, saya masukin lagi rokok saya. Saya enggak jadi merokok.

Apa perbincangan antara penyidik dengan Bambang dan anaknya?

Awalnya kami diam. Lalu, anaknya Pak Bambang yang membuka pembicaraan awal. Dia kan dipangku bapaknya, badannya ke arah kiri, lalu dia setengah membalikkan badannya lalu ngobrol dengan saya. 'Pak, boleh kenalan enggak'. Saya bilang, 'Oh boleh'. Akhirnya kami kenalan.

Ngobrollah kita, mulai dari masalah rokok. Dia nanya, 'Pak, apa sudah mencoba berhenti merokok?' .

Saya bilang, 'Sudah pernah enam bulan saja, tapi gagal'. Dia bilang lagi, 'Kan itu bahaya Pak'. Saya jawab, 'Ya mau gimana lagi, habisnya berat'.

Setelah dari rokok, kami ke perbincangan macet. Dia bilang, 'Macet ini susah diatasi karena penambahan kendaraan enggak bisa dibendung ya'. Nah, sementara saya bicara dengan putrinya, Pak Victor ngobrol sama Bambang. Mereka kalau enggak salah saya dengar mereka bicara salah satu orang di Bogor yang Pak Bambang kenal, Pak Victor juga kenal. Ngomong soal itu saja mereka.

Kepada wartawan, Bambang bilang bahwa ada penyidik yang bilang, "Ada plester enggak?" Dan itu seolah-olah mengintimidasi Bambang. Apa benar?

Jadi, pagi-pagi waktu di Polsek itu, kaki kiri saya keserempet tonjolan besi sehingga lecet. Karena saya kalau ke lapangan itu tidak pernah pakai sepatu pantofel, tapi pakai sepatu injak (sepatu selop). Saya suruh sopir saya beli plester luka. Tapi, belum sempat saya pakai, plester itu ada di sela-sela kursi depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com