Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Mantan Perwira Polisi untuk Badrodin Haiti

Kompas.com - 20/02/2015, 18:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai Komisaris Jenderal Badrodin Haiti bukan sosok terbaik untuk memimpin institusi Kepolisian. Namun, dalam situasi di mana Presiden Joko Widodo harus mengambil sikap menyelesaikan kisruh antara Polri dengan KPK, nama Badrodin pun bisa saja jadi jalan tengah.

Bambang yang juga mantan polisi berpangkat komisaris besar mengatakan, ada tugas berat yang menanti Badrodin. Tugas itu bahkan sudah dibebankan kepada Badrodin sebelum pria yang pernah menjabat di empat Kapolda itu dilantik menjadi Kepala Polri, yakni pembenahan internal dan eksternal.

Pertama, Badrodin bakal dihadapkan pada anak buah yang nakal dan bertindak di luar koordinasi pimpinan.

"Pengalaman terbaru saja. Kemarin masih ada laporan dari KPK soal teror. Itu harus dicari dan dibenahi oleh Badrodin. Harus dibenahi itu oknum-oknum yang lepas kendali," ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (20/2/2015).

Badrodin, lanjut Bambang, harus membenahi sistem pengendalian personel polisi, baik di dalam institusi Polri atau di luar Polri yang masih terhubung dengan koordinasi Polri. Misalnya, Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tujuannya apa? Kalau ada perilaku di luar kendali, meneror orang lain, pasti ketahuan. Harus dibenahi sistem pengendalian personel. Apa ditegur atau administratif, hingga mutasi. Karena kalau enggak begitu, nanti dicontoh polisi lain," lanjut Bambang.

Masih soal internal, Badrodin juga harus bisa membenahi sistem operasional kepolisian. Terutama di satuan-satuan yang bersentuhan dengan masyarakat, yakni satuan reserse dan kriminal serta lalu lintas. Menurut Bambang, di tangan kedua satuan itulah, kepercayaan publik terhadap Polri akan bangkit atau bahkan hancur.

Pembenahan satuan reserse kriminal serta lalu lintas, lanjut Bambang, juga harus diikuti dengan perbaikan pada divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) atau inspektorat pengawasan umum (Itwasum). Hal tersebut penting untuk mengawasi jalannya satuan-satuan yang bersentuhan dengan masyarakat tadi.

"Propam dan Itwasum itu jangan cuma terima laporan masyarakat saja soal polisi yang nakal. Dia harus blusukan, melihat langsung tingkah polisi-polisi di lapangan. Dia lihat di perempatan jalan macet, enggak ada polisinya, dia tindak polisi yang harusnya jaga di situ," ujar Bambang.

Tugas berat lain yakni eksternal, yaitu cara Badrodin membawa institusinya bekerja sama dengan baik bersama institusi penegak hukum lainnya, misalnya dengan KPK dan Kejaksaan. Bambang pun menyarankan Badrodin untuk berkomunikasi dengan mantan-mantan Kapolri, menggali pengalaman kerja sama mereka dengan penegak hukum lain hingga ke lembaga politik seperti DPR RI.

Diketahui, Presiden Joko Widodo mengambil keputusan terkait penyelesaian kisruh KPK-Polri. Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri digantikan Komjen Badrodin Haiti. Selain itu, Presiden juga akan menerbitkan Perppu mengganti pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com